AYOSEMARANG.COM -- Mendengar dasar laut atau laut terdalam saja pikiran kita sudah membayangkan tempat yang gelap, dingin dan kehidupan yang ganas.
Begitu juga dengan kehidupan ikan laut dalam tidak kalah ganasnya karena sebagian besar hidupnya berada dalam kegelapan.
Bertahan hidup dari lingkungan yang gelap, kurangnya oksigen dan tekanan air yang kuat membuat sebagian besar ikan di sana menjadi predator.
Baca Juga: Tradisi Memelihara Burung Dapat Menentukan Status Sosial, tetapi Mengurangi Kemampuannya Terbang
Lapisan air laut di bumi ini menurut sumber dari Wikipedia terbagi menjadi beberapa zona, sebagai zona teratas disebut zona Epipelagic zona ini berada di atas kedalaman 200 meter.
Selanjutnya adalah zona Mesopelagic zona ini berada pada kedalaman antara 200 meter-1.000 meter, di bawah zona ini disebut dengan Bathypelagic yang berada di kedalaman antara 1.000 meter-4.000 meter.
Sedangkan lapisan laut terdalam disebut dengan Zona Abyssopelagic yang berada di kedalaman di atas 4.000 meter.
Untuk zona yang lebih dalam dari Abyssopelagic adalah palung laut zona ini disebut dengan Hadopelagic.
Baca Juga: Kuat Maruf Sudah Bernafsu Sejak dari Magelang? Kuasa Hukum Beberkan Hal Ini
Pada zona Abyssopelagic dan Hadopelagic ini memang manusia baru mendapatkan beberapa spesies ikan saja.
Dikarenakan untuk melakukan ekspedisi di zona itu sangatlah sulit dan berbahaya, dari sisi alam maupun kehidupannya.
Manusia mendapatkan informasi dari ekspedisi laut dalam hanya dengan bantuan robot, sehingga informasi yang didapatkannya juga terbatas.
Jenis-jenis ikan yang hidupnya di dasar laut kebanyakan memiliki ciri-ciri ukuran relatif besar, berwajah seram, bergigi tajam, berbadan keras, agresif, ganas dan predator.
Baca Juga: Tegas Tolak Tawaran Endorse, Bunda Corla Tidak Ingin Keluarganya Lupa Diri dan Tergiur Rupiah