AYOSEMARANG.COM -- Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang kental dengan budaya priyayinya.
Priyayi dalam istilah Jawa yang dimaksud adalah, golongan masyarakat yang berstatus sosial tinggi.
Ada legenda dalam masyarakat Jawa perihal burung perkutut. Burung ini dipercaya merupakan jelmaan seorang pangeran di jaman Majapahit yang bernama Joko Mangu.
Baca Juga: Kamu Wajib Tahu, Burung Perkutut Berpengaruh terhadap Tradisi Kerajaan-Kerajaan di Jawa
Dari sinilah yang menjadi titik awal mulanya perkutut dianggap sebagai burung yang sakral.
Pada perkembangan budaya Jawa burung perkutut dianggap sebagai peliharaan prestisius bagi pria Jawa.
Hingga jika kita perhatikan dalam film ataupun sinetron yang menceritakan kehidupan kaum ningrat akan selalu ditampilkan burung perkutut sebagai propertinya.
Banyak hal yang menjadi pertimbangan mengapa pria Jawa memelihara perkutut, selain dari prestise yang lebih utama lagi adalah melestarikan budaya leluhur.
Baca Juga: Tahukah Anda Kalau Burung Perkutut Pembawa Pulung Berdirinya Kerajaan di Jawa? Begini Penjelasannya
Bagi pria Jawa ada satu petuah yang mengatakan, seorang pria dikatakan sempurna jika telah memenuhi 5 unsur :
1. Wismo yang artinya seorang pria harus mampu memiliki rumah atau tempat tinggal.
2. Wanito yang artinya seorang pria harus mempunyai wanita atau istri sebagai penerus keturunannya.
3. Turonggo yang artinya tunggangan atau kendaraan unsur ini melambangkan bahwa pria harus memiliki kendaraan.
Baca Juga: 6 Jenis Perkutut Katuranggan yang Mitosnya Membawa Kesialan bagi Pemiliknya