Kemudian Jeka pulang lewat kampung, namun kemudian ia melihat satu kampung bawa parang mengejarnya.
Kemudian bukannya lari, Jeka menghadapinya seorang diri, sementara pada saat itu orang tuanya sudah tak kuasa menahan tangis melihat fenomena itu. Pada saat itu Jeka masih kelas 2 SMA.
Jeka kemudian menantang orang sekampung tersebut, namun orang sekampung tersebut tidak kemudian mengayunkan parang ke Jeka tapi hanya ada beberapa orang yang mengatakan kepadanya di belakang untuk menangkap dan membunuhnya.
Kemudian Jeka langsung mengatakan kepada orang tersebut agar tidak hanya ngomong dibelakang tetapi kalau berani datang menghadapinya.
Baca Juga: Kamu Wajib Tahu, Burung Perkutut Berpengaruh terhadap Tradisi Kerajaan-Kerajaan di Jawa
"Jangan dibelakang ngomong, sini maju aku bilang," ujar Jeka
"Kalau saya salah ya salahkan, kalau saya benar saya nggak mau minta maaf," tambah Jeka
Sementara orang-orang pada saat itu meminta Jeka untuk meminta maaf tapi Jeka sama sekali tidak meminta maaf meskipun kakak Jeka dan orang tua jeka meminta Jeka untuk meminta maaf tapi lagi-lagi Jeka tidak meminta maaf kepada mereka. Ia mengatakan bahwa ia tidak meminta maaf karena telah berkata kasar pada perempuan.
Walhasil kemudian datang bapak Jeka dan mertua Kakak Jeka meminta maaf pada orang kampung tersebut setelah sudah mengetahui siapa yang salah.
Baca Juga: Apa Itu Oktober Dump? Cara Buat Your October Dump Kolase Foto Anda Sendiri, Cukup Pakai HP
Itulah sepenggal kisah pahit Jeka Saragih sang petarung bebas Indonesia yang berhasil mendapatkan kontrak resmi dari UFC. Mudah-mudahan bermanfaat.***