AYOSEMARANG.COM -- Kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh ex petinggi Polri, Kadiv Propram Ferdy Sambo kini semakin memanas.
Persidangan telah digelar di PN Jakarta Selatan, kini sudah menginjak minggu keempat.
Ferdy Sambo sebagai salah satu terdakwa terdakwa utama di kasus pembunuhan Brigadir J kini masih menjalani sidang lanjutan yang digelar secara terbuka untuk umum.
Sebelumnya jaksa penuntut umum telah mendatangkan banyak saksi terkait dari keluarga Brigadir J hingga tenaga kesahatan yang di hari h pembunuhan terperosok dalam circle kasus Ferdy Sambo.
Benteng pertahanan Ferdy Sambo goyah akibat kebohongannya terbongkar
Dengan sangat rapi Ferdy Sambo menyusun skenario keji terkait pembunuhan Brigadir J, namun sayangnya berhasil terbantahkan dari keterangan para saksi, salah satunya nakes yang melakukan tes swab PCR.
Lagi-lagi dipatahkan, kali ini Ferdy Sambo siap terpojok oleh kesaksian dua tenaga medis yang melakukan tes PCR kepada keluarganya, melansir dari Suara.com, jejaring AyoSemarang.
Baca Juga: Semakin Panas! Kapan Jadwal Sidang Ferdy Sambo CS Pada Kasus Pembunuhan Brigadir J?
Sebelumnya, Sambo mengaku sedang melakukan tes PCR saat terjadi peristiwa tembak menembak yang menewaskan Yosua di rumah dinas polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada bulan Juli lalu.
Kedua nakes tersebut itu Nevi Afrilia dan Ishbah Azka Tilawah. Mereka menceritakan kesaksiannya saat hadir di persidangan PN Jakarta Selatan, dengan terdakwa Bharada E pada Senin, (7/11/2022).
Nevi Afrilia mengaku hanya melakukan swab kepada 4 orang diantaranya Putri Candrawathi (PC), ART Susi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Brigadir Yosua pada Jumat, (8/7/2022) sesaat sebelum Yosua dibunuh.
"Yang di swab ibu PC, Susi, Richard dan Yosua," katanya dikutip dalam tayangan Kanal Youtube KOMPASTV.