Kemudian ketua Forum Pemuda Sulawesi yang bernama Mualim Bahar dan didampingi oleh Kuasa Hukum, menyampaikan alasan pelaporan tersebut berkaitan dengan azab.
"Artinya itu suatu catatan penting bagi kami, budaya seperti itu di Sulawesi bukan budaya kami dan tolong jangan merusak budaya kami, kampung kami, kami tidak ingin ada azab kedua di kampung kami," kata Mualim.
Meskipun sudah ada pelaporan, Zainal Arifin mengungkapkan bahwa namun masih ada kesempatan terbuka untuk Widi Vierratale menempuh jalur mediasi.
“Kami meminta kepada yang bersangkutan untuk mengklarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat Sulawesi pada umumnya dan juga masyarakat Palu khususnya dalam waktu 3x24 jam,” ujar Zainal.
Zainal juga menambahkan jika dalam waktu 3x24 jam, Widi Vierratale tidak menyampaikan permohonan maaf di hadapan publik maka akan dilanjutkan untuk membuat laporan polisi. (Sarwendah)
