Pihak Keluarga Diminta untuk Segera Melakukan Pemakaman
Proses penyerahan jenazah diwakili Mayor Adm Triyanto dari kesatuan tempat Prada Indra bertugas dan menjelaskan korban meninggal karena kelelahan dan dehidrasi.
Penjelasan ini sama persis yang disampaikan sebelumnya oleh perwakilan kesatuan tempat Prada Indra bertugas di Biak kepada pihak keluarga lewat panggilan video.
Dalam panggilan tersebut, pihak keluarga juga sempat disarankan untuk langsung menguburkan jenazah Prada Indra setiba di rumah. Alasannya, agar bisa dilakukan secara upacara kedinasan.
Peti Jenazah Digembok
Melihat peti jenazah Prada Indra digembok, pihak keluarga meminta izin untuk dibuka. Namun sayangnya, kunci gembok peti itu tidak ada.
Saat keluarga Prada Indra meminta kunci gembok peti, Mayor Adm Triyanto berdalih tidak diberikan oleh atasannya.
Baca Juga: Korupsi BUMDes, Mantan Kades Siberuk Tulis Batang Dituntut 1,6 Tahun
Peti Jenazah Dibongkar Paksa
Karena dihantui rasa penasaran yang dipenuhi kecurigaan dibalik kematian Prada Indra, pihak keluarga akhirnya membuka paksa peti jenazah yang tergembok tersebut.
Mereka pun kaget ketika melihat kondisi jenazah Prada Indra penuh darah di bagian wajah dan lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Pihak keluarga mempertanyakan kondisi jenazah Prada Indra, Mayor Adm Triyanto kembali berdalih tidak mengetahui jelas kronologisnya.
Ia hanya mengaku diperintah atasan mendampingi korban untuk keberangkatan dari Biak, Papua ke Karawaci, Tangerang Kota, Banten
Keluarga Lakukan Autopsi Mandiri
Pihak keluarga Prada Indra lantas meminta izin untuk melakukan autopsi. Ketika itu, Mayor Adm Triyanto bereaksi tidak wajar seperti ketakutan.