AYOSEMARANG.COM -- Kematian salah satu anggota Komando Operasi Udara (Koopsud) III, Prada Mochamad Indra Wijaya alias Prada Indra hingga saat ini masih terus menjadi tanya pada pihak keluarga.
Pasalnya, pihak keluarga masih tak percaya dengan dugaan penyebab kematian Prada Indra yang disampaikan oleh atasannya, Kolonel Adm Veradiyanto.
Kolonel Adm Veradiyanto menyampaikan kabar duka dari Biak, Papua kepada pihak keluarga Prada Indra hanya melalui pesan singkat WhatsApp.
Baca Juga: Ridwan Rhekynellson Soplanit Dilarang Bicara Kemana-mana saat Olah TKP, Skenario Licik Ferdy Sambo?
Kabar duka itu diterima pihak keluarga Prada Indra pada hari Sabtu, 19 November 2022 sekitar pukul 02.25 WIB dini hari di Karawaci, Tangerang Kota, Banten.
"Jadi WhatsApp itu hanya dikasih tau meninggal, tidak dikasih tahu sebabnya," tutur keluarga korban, Selasa (22/11/2022), dikutip dari Suara media jejaring ayosemarang.com
Karena penasaran dan ingin mengetahui pasti kebenaran kabar meninggalnya Prada Indra, pihak keluarga lalu melakukan panggilan video dan meminta untuk melihat jenazahnya.
Alangkah kagetnya, setelah melihat jenazah Prada Indra, pasalnya terlihat pada tubuh almarhum penuh dengan darah dan lebam.
Baca Juga: Update Data Terbaru BNPB Korban Gempa Cianjur: 268 Meninggal Dunia, 1.083 Luka-Luka
Selain itu, pihak keluarga mengaku melihat kondisi jenazah Prada Indra yang sudah dalam posisi mata, hidung, dan mulut sudah ditutup kapas.
Hal itu dinilai pihak keluarga ada kejanggalan kejanggalan di balik kematian Prada Indra yang diklaim atasannya karena kelelahan seusai berolahraga di Biak, Papua.
Berdasarkan penyampaian atasannya kepada pihak keluarga, seusai bermain futsal, Prada Indra ditemukan dalam kondisi pucat dan kaku di kamar mess pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 01.00 WIT dini hari.
Kolonel Adm Veradiyanto berdalih soal kondisi tubuh Prada Indra bahwa jenazah tersebut telah diberi formalin sehingga pihak keluarga menguatkan dugaan kejanggalan yang terjadi.
