Pada 24 September 1849 silam misalnya, gempa yang lumayan besar pernah mengguncang daerah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa.
Memiliki efek yang juga sama dalam hal merusak, rumah warga menjadi amuk alam akibat sesar aktif Merapi Merbabu itu.
Lalu di 17 Juli 1865, gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran telah menyebabkan tembok rumah warga mengalami banyak keretakan.
Masalah gempa bumi ini sebelumnya juga pernah dirasakan Semarang, Ungaran, dan Ambarawa pada 22 Oktober 1865.
Bahkan pada keesokan harinya dan tanggal 22 April 1866 dan 10 Oktober 1872, sesar aktif Merapi Merbabu terus membuat kerusakan berarti pada daerah rawan di Kabupaten Semarang seperti Salatiga dan Ungaran, Jawa Tengah.***(MUHAMMAD DAUD ZULKARNAIN)