BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Meskipun sudah dibersihkan pasca banjir yang melanda Kota Batang, Sabtu 31 Desember 2022 lalu, SMPN 9 Batang kembali terendam banjir.
Beberapa ruangan kelas hingga ruang guru SMPN 9 Batang kembali terendam banjir usai di guyur hujan selama tiga jam dengan intensitas tinggi, 2 Januari 2023 malam.
Kepala SMPN 9 Batang, Siswono mengatakan, semua berkas administrasi hingga ijazah dan rapor siswa sudah diamankan di tempat yang tinggi, sehingga terhindar dari terjangan banjir lagi.
Baca Juga: Sekolah Terdampak Banjir, Dindik Kota Pekalongan Beri Kesempatan Pembelajaran Daring
“Kamarin Senin 2 Januari sudah dilakukan pembersihan ruangan yang dibantu oleh tim BPBD, Damkar dan Pudam Sendang Kamulyan. Namun tadi malam kembali terendam banjir, karena proses pembersihan cukup berat dan tidak ada peralatan, sehingga belum kita bersihan,” katanya, Selasa 3 Januari 2022.
Ia menyebutkan banjir yang pertama yang mengalami paling parah yaitu ruang kelas, tata usaha dan kepala sekolah karena belum ditinggikan.
“Ada lima ruang kelas yang terhindar dari terjangan banjir karena kondisinya telah ditinggikan,” katanya.
Ia mengharapkan, proses peninggian dapat segera dilakukan, namun menanti adanya anggaran.
Baca Juga: Hujan Deras di Akhir Tahun, 8 Lokasi di Batang Terendam Banjir
“Ada 12 ruangan yang harus ditinggikan. Dan diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar,” bebernya.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Batang, Sumanto mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terburuk karena hampir semua ruangan terendam selama tiga hari. Dan hari ini kembali mengalami banjir yang ke dua kali.
“Bisa dilihat sendiri, KBM lumpuh total. Sementara kita butuh waktu beberapa hari untuk mengembalikan kondisi sekolah ini ke kondisi ideal,” tegasnya.
Meski ada sebagian ruangan yang tidak terendam, namun sebagian besar ruangan lain justru tergenang dan akses jalan menuju sekolah juga masih terendam banjir.
Baca Juga: Banjir Bandang Landa Batang, Jalur Pantura Tutup Total
“Oleh karena itu, kita beri kesmepatan para siswa siswinya untuk kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Sambil menunggu pembersihan sekolah selama kurang lebih tiga hari kedepan,” jelasnya.
Ada beberapa infrastruktur lain seperti buku yang terendam banjir, sebagian besar adalah buku kurikulum 13 yang sudah tidak terpakai.
Ia juga menyebutkan ada saru lembaga pendidikan yang sempat terendam banjir yakni SMPN 2 Tulis.
“Di sana disebabkan tembok sekolah jebol. Tapi tidak terlalu terdampak karena air langsung surut, sehingga KBM dilakukan 100 persen,” ujar dia.