AS dan Jerman Setuju Kirim Kendaraan Tempur Infanteri ke Ukraina

photo author
- Jumat, 6 Januari 2023 | 16:13 WIB
Rudal Ukraina menghancurkan bangunan sekolah di Makiivka, Ukraina yang dikuasai oleh Rusia. Bangunan ini telah digunakan sebagai markas militer Rusia. Atas kejadian ini Rusia menyalahkan penggunaan ponsel oleh personelnya secara ilegal. (Foto: CBC)
Rudal Ukraina menghancurkan bangunan sekolah di Makiivka, Ukraina yang dikuasai oleh Rusia. Bangunan ini telah digunakan sebagai markas militer Rusia. Atas kejadian ini Rusia menyalahkan penggunaan ponsel oleh personelnya secara ilegal. (Foto: CBC)

AYOSEMARANG.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz telah setuju mengirim kendaraan tempur infanteri untuk membantu Ukraina melawan Rusia, The Guardian melaporkan.

Pengumuman bersama itu menyusul panggilan telepon antara Biden dan Scholz dan merupakan perubahan langkah dalam dukungan militer barat untuk Ukraina, yang telah meminta hingga 700 kendaraan lapis baja untuk membantu memaksa Rusia keluar.

"Amerika Serikat bermaksud untuk memasok Ukraina dengan kendaraan tempur infanteri Bradley, dan Jerman bermaksud untuk menyediakan Ukraina dengan kendaraan tempur infanteri Marder," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Jurnalis Prancis Tewas Ditembak Tentara Rusia saat Meliput di Ukraina

Ukraina telah berulang kali mengatakan membutuhkan 600 hingga 700 kendaraan tempur infanteri ditambah 300 tank dari Barat untuk memberi militernya kesempatan menembus posisi Rusia yang semakin dibentengi di sepanjang garis depan.

Namun, hingga saat ini, AS dan Jerman berhati-hati dalam memasok Ukraina dengan baju besi standar NATO, karena mereka khawatir hal itu akan ditafsirkan oleh Rusia sebagai eskalasi.

Tetapi keputusan untuk memasok kendaraan lapis baja Barat sangat penting, bahkan jika kedua negara berhenti mengirim tank.

Jerman juga akan memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara Patriot, selain yang dijanjikan oleh AS bulan lalu, tambah Gedung Putih.

Kedua negara akan melatih militer Ukraina di Marders dan Bradleys, meskipun tidak segera jelas berapa banyak yang akan dipasok.

"Ini keputusan yang bagus," kata Robert Habeck, wakil rektor dan menteri ekonomi Jerman, yang departemennya harus menyetujui ekspor senjata.

"Sejak dimulainya perang, kami terus memperluas dukungan kami dengan berkoordinasi dengan mitra kami. Masuk akal jika kami juga mengambil langkah ini."

"Ukraina memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia, dan kami memiliki kewajiban untuk membantunya," lanjutnya.

Sementara itu, Prancis mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya meningkatkan bantuan militernya ke Kyiv dengan memasok kendaraan lapis baja ringan AMX-10 RC dalam jumlah yang tidak ditentukan yang mampu, kata para ahli, untuk peran kepanduan dan mendukung tank tempur utama.

Baca Juga: Masih Mencekam, Warga Lviv Ukraina Pilih Tak Rayakan Paskah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ica Agustin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X