BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Pascabanjir satu minggu yang lalu, akses menuju SMP Negeri 9 Batang banyak lubang yang digenangi air.
Kubangan air yang cukup lebar dan dalam seringkali membuat pengendara sepeda motor cemas, karena rawan terjatuh.
Salah satu guru SMPN 9 Batang, Nursiamih mengatakan, tidak hanya masyarakat sekitar kesulitan melewati jalan tersebut.
Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto: Semua Bisa Daftar Prakerja 2023, Biaya Pelatihan yang Diberikan Naik
Para guru dan siswa merasa cemas ketika berangkat ke sekolah karena jalan yang rusak parah. Terlebih, jika sedang dilanda hujan bahkan banjir, banyak pula yang terhambat.
“Tidak hanya itu, bahkan saat musim kemarau, kami sering kesulitan karena wilayahnya dekat pantai, sering ada banjir rob yang muncul,” katanya saat ditemui di ruang kelas SMP Negeri 9 Batang di Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Rabu 11 Januari 2023.
Seringkali anak berangkat ke sekolah tanpa bersepatu karena lingkungan sekolah yang tergenang air rob dan kubangan.
“Sebaiknya segera diperbaiki biar kami dan anak-anak tenang saat berangkat ke sekolah,” harapnya.
Baca Juga: Usai Ngonten Naik Jetski Bareng Moana, Ria Ricis Kini Makin Populer, Tembus Media Internasional!
Di samping itu, infrastruktur di lingkungan sekolah juga perlu diperbaiki.
“Selain bangunannya harus ditinggikan, halaman sekolah juga perlu diperkuat dengan beton, sehingga fondasi lebih kokoh. Karena selama ini, jika ada banjir atau hujan lebat, kami tidak bisa melaksanakan upacara bendera,” jelasnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh pedagang tempe, Tugino, yang terkendala akses jalan yang rusak ketika akan mendistribusikan dagangannya ke sejumlah pelanggan.
“Kalau jalannya rusak kayak gini ya, sulit ngirim ke pelanggan. Apalagi kalau hujan lebat pasti banjir,” ujar dia.
Dalam sehari, ia sering bolak-balik ke Jalan Gang Kakap Merah untuk mendistribusikan dagangannya.