"Pernah juga Yang Mulia," jawab Ferdy Sambo.
"Bagaimana perasaanmu?" tanya Hakim Morgan Simanjuntak.
"Ya saya harus membuktikan," jawab mantan Kadiv Propam itu.
"Enggak, perasannmu," tanya Hakim Morgan Simanjuntak memperjelas pertanyaannya.
"Tidak terima Yang Mulia," jawab Ferdy Sambo.
"Kalau misalnya ini tersangka atau saksi berbohong gitulah, gimana perasaanmu?" tanya Hakim lagi.
"Pasti ada perasaan seperti itu, perasaan jengkel," jawab Ferdy Sambo.
"Anda marah?" tanya Hakim.
"Saya tidak mungkin marah karena tidak boleh," jawabnya.
"Ya tidak boleh tapi jengkel, karena menyulitkan proses penyidikan kan begitu ya?" sindir Hakim dengan lembut.
Hakim Morgan Simanjuntak kemudian menceritakan maksud dari pertanyaan tersebut di mana Hakim dan seluruh anggota persidangan juga sama seperti Ferdy Sambo.
Selama bertahun-tahun memeriksa berbagai macam perkara.
"Terakhir pertanyaan saya, kamu kan perwira, perwira yang luar biasa lagi bintang dua. Apa nggak kamu pikirkan kariermu yang moncer itu?" jelas Hakim.
"Nanti saya sampaikan setelah persidangan Yang Mulia, saya sesali semua ini yang salah," jawab Ferdy Sambo.