"Kemudian di rumah Saguling, bersama Putri dan Ferdy Sambo, dia membantu merencanakan pembunuhan di lantai 3 kemudian dia memanggil untuk menjerumuskan Bharada E. Dia tahu itu bagian dari pembunuhan tapi tidak berusaha mencoba menghalangi atau menggagalkan tapi justru dia ikut pura-pura mau isolasi mandiri di rumah 46 atau disebut Duren Tiga," lanjutnya.
Kamaruddin Simanjuntak juga menyinggung siasat Putri Canddrawath, yang mencoba menggoda Brigadir J.
"Namun sayangnya, mereka diberitahu bahwa mereka ingin isolasi mandiri, tetapi pembantunya diberitahu bahwa mereka tidak mengikuti isolasi mandiri, yang berarti Ricky Rizal, Kuat Maruf, Putri bersama Sambo akan pergi ke rumah 46 untuk menjalankan skenario," terang Kamaruddin Simanjuntak.
"Termasuk Putri, dia keluar dengan celana legging, dia berpura-pura berganti pakaian seksi untuk mengesankan Yosua tergoda keseksiannya, it juga merupakan bagian dari skenario," tambah Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak pun tak lupa mengungkap kaitan Ferdy Sambo yang membuatnya dijatuhi hukuman mati.
"Demikian pula Ferdy Sambo memakai sarung tangan hitam sehingga tidak ada bekas sidik jarinya dan Ricky Rizal membersihkan dan melucuti senjatanya sehingga tidak ada DNA yang tertinggal padahal dia yang melucuti. Tidak ada DNA Ferdy Sambo dan almarhum Brigadir J karena ada perencanaaan," kata Kamaruddin Simanjuntak.