BATANG, AYOSEMARANG.COM - Puluhan warga Desa Penyangga kawasan industri Batang Industrial Park (BIP) yang berada di Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang Jawa Tengah melakukan aksi demontrasi di Kantor Bupati setempat, Kamis 19 Januari 2023.
Aksi demontrasi itu menuntut Pemerintah Kabupaten Batang untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat dari pembangunan Kawasan industri BIP.
Seperti terjadinya banjir dan pendangkalan sungai akibat pembangunan kawasan Industri.
Baca Juga: Pensiunan Polisi Sulit Cari Keadilan, Malapor ke Polres Batang Malah Diminta Cari Bukti Sendiri
Aksi demontrasi juga menuntut dugaan permainan PT. Intiland dengan pihak MBI, dugaan pemotongan gaji pekerja oleh beberapa oknum, dugaan pungli kepada masyarakat yang akan masuk kerja di kawasan industri dan dugaan oknum aparat yang ikut mengatur aktivitas kerja di lapangan terkait armada.
Pedemo juga menuntut BIP untuk segera berikan ganti untung kepada masyarakat yang lahannya tidak bisa di fungsikan/ditanami sebagaimana semestinya, karana terdampak dari pembangunan kawasan, yang sampai sekarang belum diberikan.
Lalu, meminta revisi ulang ganti untung kepada masyarakat Desa Wonosegoro yang telah bertahun-tahun menggarap tanah/lahan dikawasan industri dan sudah mendapatkan ijin untuk ternak.
Tidak ada keterbukaan pihak PT. Intiland kepada masyarakat Desa Penyangga terkait informasi pemberlakuan yang tidak jelas terkait peraturan armada dan itu merugikan pemilik armada asli Putra Daerah.
Baca Juga: Tawuran Maut Antargeng Anak Bawah Umur di Batas Kota Batang, Berawal dari Menantang di Media Sosial
Sulitnya masyarakat yang ingin masuk kerja di kawasan Industri. Dan adanya dugaan oknum yang mempersulit subcon asli masyarakat Desa Penyangga yang ingin ikut andil dalam pekerjaan serta harus melalui oknum tersebut.
“Aksi warga Desa Penyangga kawasan industri BIP yakni Desa Wonosegoro, Posong, Sembojo, Beji, Tulis, Wringingintung dan Desa Batiombo yang menuntut keadilan kepada pihak pengembang,” kata Koordinator Aksi Demontrasi, Ubaidilah, Kamis 19 Januari 2023.
Ia menyatakan, selama dua tahun ini jika masuk musim hujan bisa dipastikan terjadi banjir dan kalau kemarau debunya sangat luar biasa.
"Kami sudah pernah minta untuk ada penyiraman tapi tidak ada. Dan selama ini belum ada perhatian dari BIP. Oleh karena itu warga meminta adanya normalisasi sungai-sungai yang ada di kawasan dan meminta ganti rugi warga yang terdampak,” ungkapnya.