Dilansir AyoSemarang.com dari kabar.sanggau.go.id, menurut Kabid Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sanggau, Elvan Yodiskara, biaya untuk penerangan Jembatan Tayan mencapai Rp5 miliar lebih. Hal itu disebabkan hampir semua menggunakan lampu dengan kelas tinggi.
Elvan juga mengatakan, Bupati Sanggau, Paolus Hadio pun sudah melayangkan surat ke Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Barat sebagai perwakilan Kementrian PUPR di Kalbar pada tanggal 23 November 2022.
Surat tersebut berisikan penyerahan pemeliharaan dan pembayaran Penerangan Jalan Umum (PJU) ke pemerintah pusat.
Biaya untuk Jembatan Tayan itu paling minim Rp5 miliar, sedangkan anggaran APBD Kabupaten Sanggau untuk PJU hanya sekitar Rp4 miliar per tahun, termasuk perawatan dan pasang baru. Belum lagi aksesoris dan bila terjadi masalah lainnya.
Sebelumnya, meski telah diresmikan penggunaannya oleh Presiden Jokowi pada 2016 lalu, Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengaku jembatan tersebut belum sepenuhnya diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Sanggau.
Ia pun mengatakan kemampuan daerah pun terbatas untuk pemeliharaan jembatan tersebut.
Karena menggunakan lampu yang bukan lampu biasa, tentu menyebabkan biaya perawatannya pun begitu fantastis.
Diketahui pada tahun 2022, biaya untuk perawatannya saja mencapai Rp900-an juta lebih.
Itulah informasi mengenai biaya penerangan Jembatan Tayan, jembatan terpanjang ketiga di Indonesia yang ternyata begitu fantastis.(*)