AYOSEMARANG.COM -- Tahukah Anda, di lereng Gunung Ungaran terdapat sebuah kompleks candi bagi penganut Hindu yang bisa dijadikan tempat menikmati sunset.
Kompleks candi ini dibangun secara berderet dari bawah hingga puncak perbukitan di lereng Gunung Ungaran. Konon, gunung merupakan tempat persembahan kepada roh nenek moyang.
Kepercayaan tersebut merupakan tradisi masyarakat lokal pra Hindu. Menurut tradisi Hindu yang saat itu tengah berkembang secara global yang mempengaruhi separuh dunia, gunung juga merupakan tempat tinggal para dewa.
Baca Juga: Tersusun dari Batu Monolit, Candi di Jawa Timur Ini Simpan Arca Kepala Gajah, Lokasinya?
Tradisi lokal yang biasanya terkurangi perannya oleh tradisi global, ternyata keduanya mampu berdiri setara.
Kesetaraan tersebut pun ditunjukkan dengan pemberian arti baru pada situs Percandian. Candi tersebut bernama Candi Gedongsongo.
Dirangkum AyoSemarang.com dari berbagai sumber, Gedongsongo adalah sebuah kompleks percandian yang dibangun pada sekitar abad VIII M.
Berlokasikan di Desa Darum, Kelurahan Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Sering Dianggap Candi, Bangunan Kuno di Mojokerto Ini Nyatanya Gapura Masa Kerajaan
Gedongsongo adalah nama yang diberikan oleh penduduk bagi kompleks tersebut. Nama Gedongsongo berasal dari bahasa Jawa, Gedong berarti rumah atau bangunan, dan Songo yang berarti sembilan.
Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.
Namun saat ini, kompleks Candi Gedongsongo hanya terdapat lima kompleks bangunan. Akan tetapi sejak awal terdiri dari sembilan kelompok atau memiliki arti lain, namun belum dapat dijawab.
Kompleks Candi Gedongsongo dibangun berderet dari bawah hingga puncak perbukitan di lereng Gunung Ungaran.
Baca Juga: Terletak di Ketinggian 740 mdpl, Candi Terpencil Ini Terletak di Antara Perbukitan Magelang
