Mengenal Tradisi Manten Kucing pada Masyarakat Blora, Benar Menikahkan Kucing?

photo author
- Selasa, 11 Oktober 2022 | 17:39 WIB
Tradisi Manten Kucing pada masyarakat Blora. (goodnewsfromindonesia.id)
Tradisi Manten Kucing pada masyarakat Blora. (goodnewsfromindonesia.id)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Tradisi Manten Kucing yang dilakukan oleh masyarakat Blora, Jawa Tengah sudah dilakukan secara turun-temurun.

Setiap tradisi yang dijalankan juga memiliki makna tertentu dibalik pelaksanaannya, begitu juga dengan tradisi Manten Kucing.

Tradisi Manten Kucing merupakan tradisi panggil hujan pada saat musim kemarau panjang yang tak berkesudahan. Uniknya tradisi ini menggunakan kucing sebagai perantara kegiatannya.

Baca Juga: Intip 4 Tradisi Unik Masyarakat Kabupaten Semarang, Ada Tradisi Perang Lumpur Loh!

Tradisi unik ini menggunakan simbol kucing jantan dan betina yang didandani kemudian diarak keliling kampung oleh para masyarakat layaknya sepasang pengantin yang sedang menikah.

Anggapannya, kucing sebagai hewan yang dianggap tidak suka dengan air saja sudah memerlukan air hingga meminta hujan, maka keadaan masyarakat berarti juga sudah sangat membutuhkan air, mengingat air merupakan sumber kehidupan manusia.

Melansir dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, proses pelaksanaan tradisi ini benar-benar dilakukan mirip dengan prosesi pernikahan pada manusia, bahkan ubarampe perkawinannya pun mirip.

Baca Juga: Tradisi Temurun di Makam Nyai Brintik, Minta Hajat Wajib Bawa Sesaji Ini

Prosesinya dimulai dengan kucing jantan dan betina yang dirias layaknya pengantin kemudian nantinya kucing jantan diarak menuju tempat kucing betina.

Arak-arakann Manten Kucing biasanya menggunakan becak dan diikuti oleh rombongan aparat desa setempat, kesenian barongan, rebana, serta masyarakat sekitar.

Seperti pada pernikahan manusia, prosesi tradisi Manten Kucing juga menggunakan ijab kabul antara pengantin kucing jantan dengan betina.

Baca Juga: Mengenal Makna Tradisi King Hoo Ping, Upacara Persembahan kepada Arwah yang Masih Terlantar

Setelah ijab kabul selesai, barulah nasi berkat dikeluarkan dan didoakan bersama lalu dimakan bersama-sama.

Seserahan dan bingkisan yang dibawa pun juga ikut didoakan bersama dan disantap bersama. Unik sekali bukan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X