Terjadi hal yang tak terduga, saat proses pengambilan kayu tersebut. Ternyata batang itu tersangkut di tebing hingga membuat Sunan Kalijaga harus beristirahat.
Sudah merasa cukup beristirahat, para kera ikut membantu proses pengambilan kayu yang sedang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dan pengikutnya.
Usai berhasil mengambil kayu jati, Sunan Kalijaga melanjutkan perjalanan ke demak bersama rombongannya.
Saat itu, keempat kera yang membantu Sunan Kalijaga hendak ingin mengikutinya bersama rombongan tersebut.
Sunan Kalijaga tidak memberikan izin pada kera tersebut dan ia memerintahkan para kera untuk dapat menjaga Goa dengan mengatakan manghero.
Manghero memiliki arti menjaga dan sampai sekarang dikenal dengan nama Goa Kreo yang merupakan Petilasan Sunan Kalijaga.
Tidak berbeda dengan wisata lain, Goa Kreo merupakan wisata alam yang indah dan dapat menarik banyak pengunjung.
Selain sejarahnya, kamu dapat merasakan sejuknya alam bebas polusi, menikmati kejernihan air sungai dan nyamannya di bawah rindang pepohonan.
Baca Juga: Hotel Aruss Semarang Sajikan Beef Wellington, Steak Daging Sapi Tradisional Inggris
Lebih dari itu kamu dapat melihat dan bermain dengan beragam jenis monyet.
Fasilitas yang dapat kamu temui di Goa Kreo Semarang ini yakni tempat memancing, speedboat, dan berbagai mainan anak berupa seluncuran dan ayunan.
Saat wisatawan yang berjalan menuju tempat parkir dan gua, akan melalui jembatan serta undakan yang memiliki hamparan air waduk di sekelilingnya.
Demikian artikel tentang Gua Kreo Semarang yang dapat menjadi bahan informasi, kamu dapat lebih mengenalnya dengan mengunjungi lokasinya. Salam Lestari.
Baca Juga: Kuy! 4 Tempat Camping di Jogja, Healing Sambil Nikmati Serunya Jelajahi Alam