BI Jateng Gelar Serial Bedah Buku Perdana, Dorong Gerakan Literatur Sejarah, Sains, dan Filsafat

photo author
- Sabtu, 14 Juni 2025 | 16:03 WIB
Serial Bedah Buku BI Jateng dalam membahas Sejarah, Sains dan Filsafat. (BI Jateng)
Serial Bedah Buku BI Jateng dalam membahas Sejarah, Sains dan Filsafat. (BI Jateng)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Serial Bedah Buku perdana dalam rangka peringatan World Book Day 2025, dengan mengusung tema “Refleksi Tiga Jalan ‘Sejarah, Sains, Filsafat’ Menuju Bangsa Beradab”, Jumat 13 Juni 2025.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi Bank Indonesia dalam memperkuat budaya literasi, karakter bangsa, dan pembangunan SDM unggul sebagai fondasi menuju visi Indonesia Emas 2045.

Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra menjelaskan bahwa acara ini merupakan inisiatif baru yang membuka ruang reflektif bagi publik.

"Kami ingin menghadirkan ruang diskusi yang bermakna untuk menggugah kesadaran kolektif bangsa tentang pentingnya literasi sebagai fondasi transformasi SDM Indonesia," ujarnya.

Acara turut dihadiri perwakilan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Semarang, serta perwakilan perpustakaan perguruan tinggi di Semarang.

"Kegiatan ini dirancang untuk menjadi forum reflektif dan dialogis, membahas karya-karya literatur yang merepresentasikan tiga dimensi fundamental dalam pembentukan karakter bangsa: sejarah, spiritual dan filsafat," terang Rahmat.

Melalui forum ini, Bank Indonesia ingin membangun budaya literasi kritis dan pemikiran inklusif, serta membentuk generasi muda yang memahami sejarah, matang secara spiritual, dan kritis secara intelektual.

"Serta menanamkan kesadaran bahwa transformasi bangsa hanya bisa dilakukan dengan membentuk manusia yang sadar sejarah, matang secara spiritual, dan kritis secara intelektual," pungkas Rahmat.

Bedah buku perdana mengulas karya “Sains untuk Biodiversitas Indonesia” karya Prof. Jamaluddin Jompa, Rektor Universitas Hasanuddin. Acara dipandu oleh Bagus Muljadi, M.Sc, Ph.D, Assistant Professor of Chemical and Environmental Engineering, University of Nottingham, dan dimoderatori Prof. Dr. FX. Sugiyanto, Guru Besar Universitas Diponegoro.

Dalam diskusi, peserta diajak melihat kekayaan hayati Indonesia sebagai subjek peradaban, bukan hanya sebagai komoditas eksploitasi.

Bagus Muljadi menegaskan pentingnya etika dalam pengelolaan sumber daya alam.
"Untuk itu, dibutuhkan SDM yang unggul, berpengetahuan, serta berlandaskan nilai dan etika," ucapnya.

Serial Bedah Buku ini merupakan bagian dari upaya strategis Bank Indonesia mendukung Indonesia Emas 2045, yang menitikberatkan pada investasi di bidang pendidikan, inovasi, dan nilai kebangsaan.

Dua agenda Serial Bedah Buku berikutnya akan mengangkat topik:

Ilmu Pengetahuan dan Dialog Lintas Batas – menggali dimensi nilai dalam sains dan pentingnya dialog lintas budaya, agama, serta etika dalam membangun peradaban.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X