BI Jateng Nyatakan Inflasi Jateng Terkendali, Pasokan Pangan Terjaga

photo author
- Rabu, 4 Juni 2025 | 20:30 WIB
Kepala BI Jateng Rahmat Dwisaputra:Jawa Tengah alami deflasi 0,49% Mei 2025, didorong turunnya harga bawang, cabai, dan tarif transportasi usai Lebaran (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kepala BI Jateng Rahmat Dwisaputra:Jawa Tengah alami deflasi 0,49% Mei 2025, didorong turunnya harga bawang, cabai, dan tarif transportasi usai Lebaran (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,49% (mtm) pada Mei 2025, lebih rendah dibanding angka nasional (-0,37%; mtm).

Deflasi Jawa Tengah pada bulan Mei 2025 ini juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 1,38% (mtm), seiring dengan pasokan pangan yang terjaga.

Secara tahunan, inflasi Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,66% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,60% (yoy).

Secara spasial, seluruh kota pantauan inflasi di Jawa Tengah mengalami deflasi. Deflasi terendah berlangsung di Kabupaten Wonosobo yang mencatatkan deflasi sebesar 0,83% (mtm).

Kepala BI Jateng Rahmat Dwisaputra menyampaikan penurunan tekanan inflasi terutama disebabkan oleh deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (deflasi 1,70%, dengan andil deflasi 0,49%; mtm) seiring dengan pasokan komoditas strategis yang mencukupi.

Baca Juga: Cara Mudah Cek NISN dan Mendaftar SPMB Jateng 2025 Tanpa Kendala

"Komoditas utama penyumbang deflasi adalah bawang merah sejalan dengan normalisasi pasca kenaikan harga bawang merah pada Maret – April 2025 dan memasuki masa panen, antara lain di Brebes," terangnya.

Lebih lanjut, cabai rawit dan cabai merah juga mengalami deflasi seiring dengan normalisasi permintaan pasca libur panjang HBKN Idulfitri, serta memasuki masa panen di beberapa sentra produksi, seperti Magelang dan Blora.

Komoditas bawang putih juga mencatatkan penurunan harga yang dirasakan mulai dari tingkat distributor.

Selain itu deflasi yang terjadi juga disebabkan oleh penurunan harga Kelompok Transportasi dengan andil deflasi sebesar 0,04% (mtm).

Penurunan tekanan inflasi terutama bersumber dari tarif angkutan antar kota seiring dengan normalisasi tarif angkutan antar kota pasca tuslah lebaran (tambahan pembayaran) dengan kenaikan maksimal 20-30 persen pada bulan April 2025.

"Penurunan lebih lanjut pada Kelompok Transportasi tertahan oleh komoditas sepeda motor seiring dengan pemberlakuan tarif opsen pajak kendaraan bermotor oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,05% sejak April 2025," paparnya.

Baca Juga: Ade Bhakti Bersaksi di Sidang Korupsi Mbak Ita, Sampaikan Bawa Uang Suap ke Polrestabes dan Kejari

Di sisi lain, Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami inflasi (inflasi 0,08%, dengan andil inflasi 0,01%; mtm), terutama disumbang oleh komoditas tarif pulsa ponsel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X