AYOSEMARANG.COM -- Puasa Ramadan adalah ibadah yang membutuhkan keseimbangan antara pola makan yang sehat dan pemilihan minuman yang tepat.
Selama lebih dari 12 jam tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan cairan, sehingga penting bagi setiap orang untuk memastikan bahwa konsumsi saat sahur dan berbuka benar-benar bermanfaat bagi kesehatan.
Namun, masih banyak orang yang memiliki kebiasaan kurang tepat, salah satunya adalah minum kopi atau teh saat sahur dan berbuka.
Baik kopi maupun teh memang menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang nikmat dan efeknya yang dapat meningkatkan kewaspadaan.
Tidak sedikit orang yang merasa sulit memulai hari tanpa secangkir kopi atau teh, bahkan saat menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Materi Kultum: Keutamaan Ikhlas di Bulan Ramadhan, Kunci Meraih Pahala Berlipat
Minuman berkafein ini sering dianggap sebagai solusi untuk tetap segar dan berenergi sepanjang hari.
Di waktu berbuka, sebagian orang juga memilih teh manis sebagai minuman pembuka karena rasanya yang menyegarkan dan diyakini dapat mengembalikan energi dengan cepat.
Kendati demikian, di balik kenikmatan tersebut, ada berbagai risiko kesehatan yang mengintai jika kopi atau teh dikonsumsi pada waktu yang tidak tepat, terutama saat sahur dan berbuka.
Efek diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi, peningkatan asam lambung yang memicu gangguan pencernaan, hingga gangguan tidur akibat stimulasi kafein adalah beberapa bahaya yang perlu diwaspadai.
Dengan begitu, memahami dampak konsumsi kopi dan teh saat berpuasa sangat penting agar kita bisa menjaga kesehatan dan menjalani ibadah dengan lebih nyaman.
Baca Juga: Perbaiki Mesin, Pom Mini di Kaliwungu Terbakar
1. Risiko Dehidrasi Akibat Efek Diuretik
Kopi dan teh mengandung kafein yang bersifat diuretik, yaitu zat yang merangsang produksi urine. Akibatnya, tubuh lebih cepat kehilangan cairan, yang bisa berujung pada dehidrasi saat berpuasa. Padahal, menjaga keseimbangan cairan tubuh sangat penting agar tetap bugar sepanjang hari. Jika seseorang mengonsumsi kopi atau teh saat sahur, tubuh akan lebih cepat kehilangan cairan melalui urine, sehingga meningkatkan risiko kelelahan, pusing, dan lemas di siang hari.
