MADINAH, AYOSEMARANG.COM – Rangkaian ibadah haji menuntut kondisi fisik prima di tengah terik Arab Saudi dan padatnya jadwal. Wakil Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr. Yuni Anisa W., Sp.PD, menekankan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini agar calon jemaah haji tetap kuat hingga puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ditemui di KKHI Madinah pada Jumat (2/5), dr. Yuni mengingatkan agar jemaah tidak berlebihan dalam melaksanakan ibadah sunnah di awal kedatangan. "Fokuskan energi untuk puncak ibadah di Armuzna. Kondisi tubuh saat itu harus benar-benar terjaga," tegasnya.
Berikut 7 kiat kesehatan esensial dari dr. Yuni yang wajib diperhatikan calon jemaah haji demi kelancaran ibadah:
1. Prioritaskan Istirahat yang Cukup: Hindari memaksakan diri mengikuti seluruh kegiatan. Alokasikan energi untuk momen inti ibadah haji.
Baca Juga: Belajar Apa Saja Siswa SMK Jurusan Pekerjaan Sosial? Ini Prospek Kerja Lulusannya
2. Rutin Minum Air Setiap Jam: Idealnya konsumsi minimal 200 cc air per jam. Utamakan air putih atau larutan elektrolit seperti oralit atau campuran gula-garam untuk mencegah dehidrasi.
3. Jaga Asupan Nutrisi Tepat Waktu: Jangan sampai melewatkan waktu makan. Sarapan pagi penting dan tidak boleh ditunda hingga larut malam.
4. Hindari Paparan Rokok dan Asap Rokok: Upaya ini krusial untuk mencegah iritasi pada saluran pernapasan. Jauhi juga perokok di sekitar Anda.
5. Lindungi Diri dari Sengatan Panas: Payung, topi lebar, lip balm ber-SPF, pelembap wajah, dan kacamata hitam adalah perlengkapan wajib saat beraktivitas di luar ruangan.
6. Manfaatkan Masker Kain Basah: Masker yang dibasahi dapat membantu menjaga kelembapan mukosa hidung, mencegah mimisan, dan memberikan efek sejuk pada tubuh. Semprotkan air dingin secara berkala untuk menjaga kelembapannya.
Baca Juga: Ide Jualan Cimol Pedas Asin Manis: Usaha Modal Kecil Untung Besar yang Cocok untuk Pemula
7. Konsumsi Obat Teratur Sesuai Resep Dokter: Bagi jemaah dengan kondisi kesehatan tertentu seperti hipertensi dan diabetes, jangan pernah lupa atau sengaja menunda minum obat harian yang telah diresepkan.
Dr. Yuni menjelaskan bahwa kombinasi antara dehidrasi, kelelahan, dan paparan suhu panas ekstrem dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan serius seperti pingsan, disorientasi, infeksi saluran pernapasan, hingga gangguan jantung dan paru.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh jemaah tidak meremehkan saran medis dan senantiasa menjaga keseimbangan antara aktivitas ibadah dan kesehatan fisik.