SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta agar masyarakat mewaspadai ledakan penyakit cacar monyet yang menimpa di berbagai negara, selain negara endemik, yakni Afrika Tengah dan Barat.
Dalam situsnya, WHO menjelaskan gejala saat seseorag terkena cacar monyet. Biasanya diawali demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, dan energi rendah atau lemah.
Masih menurut WHO, gejala terjangkit penyakit cacar monyet selanjutnya yakni terjadi pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari dari awal demam.
Baca Juga: Cacar Monyet Terditeksi di Indonesia? Ini Gejala, Penyebab, Cara Mencegah, dan Obat Monkeypox
Ruam kulit bisa datar atau sedikit menonjol, berisi cairan bening atau kekuningan, dan kemudian bisa mengeras, mengering dan rontok.
Jumlah ruam kulit pada satu orang dapat berkisar dari beberapa tonjolan, hingga beberapa ribu tonjolan ruam. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.
Jika teliti, ruam tersebut juga dapat ditemukan di mulut, kelamin, dan mata.
Baca Juga: 12 Negara Terditeksi Kasus Penyakit Cacar Monyet, Termasuk Indonesia?
Gejala biasanya berlangsung antara dua hingga empat minggu dan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Pihak WHO mengatakan, jika seseorang merasa memiliki gejala yang mungkin merupakan cacar monyet, mintalah saran dari penyedia layanan kesehatan.
Hal terpenting, lanjut WHO, informasikan kepada fasilitas kesehatan jika penderita dengan gejala yang sama pernah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang telah mencurigai atau mengonfirmasi penyakit cacar monyet. ***
BACA BERITA AYOSEMARANG SELANJUTNYA DI GOOGLE NEWS