Baca Juga: Simak Manfaat Sinar Matahari Pagi untuk Kesehatan Selain Menjaga Kekebalan Tubuh
Selain itu, ganja juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dalam jangka pendek, risiko perdarahan, dan membuat mata menjadi merah karena pelebaran pembuluh darah.
4. Sistem pencernaan
Mengisap ganja dapat menyebabkan rasa menyengat, terbakar, atau perih di mulut dan tenggorokan. Jika ganja dikonsumsi dengan cara ditelan, maka dapat menyebabkan mual dan muntah.
Namun, pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi, efek ganja justru terlihat dapat mengobati gejala mual dan muntah.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Takut Makan Nasi Tanpa Memaksa
5. Sistem kekebalan tubuh
Efek ganja diduga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana efek ganja memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Di sisi lain, ganja dapat digunakan untuk meningkatkan nafsu makan pada penderita HIV dan AIDS.
6. Kehamilan dan menyusui
Mengisap ganja selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan otak janin, menghambat pertumbuhan janin, serta menyebabkan cacat lahir dan gangguan pada janin.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi ASI Tidak Keluar, Bunda Jangan Khawatir
Selain itu, mencampur ganja dan tembakau juga diduga dapat meningkatkan risiko bayi terlahir prematur atau berat badan lahir rendah.
Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, efek ganja juga bisa membuat penggunanya terjerat hukum. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja termasuk dalam narkotika golongan I.
Jika ditanam, dipelihara, dimiliki, atau disimpan, seseorang dapat terkena sanksi pidana penjara palling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp 8.000.000.000.