SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Kesadaran tentang kesehatan mental di Indonesia masih bisa dibilang sangat rendah. Terutama untuk para orang tua yang lahir di sekitar tahun 1980-an ke bawah. Hal ini terbukti dengan kurangnya kepedulian mereka dalam menjaga mental health sang anak.
Terkadang, para orang tua memberikan stigma yang salah pada masalah kesehatan mental. Mulai dari mereka yang berpikir bahwa mental health merupakan bentuk dari kurangnya iman hingga percaya bahwa sang anak menjadi tidak mempunyai keyakinan.
Adanya perbedaan pola pikir dari dua generasi yang berbeda seperti ini sering kali menyebabkan sulitnya menemukan titik temu persepsi yang sama.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Self Care dan Self Love Bagi Kesehatan Mental
Terlepas dari itu semua, kita harus tetap peduli dengan kesehatan mental kita sendiri dengan memerhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Walaupun orang tua tidak peduli dengan mental health yang dialami, bukan berarti masalah mental kita tidak nyata. Semuanya nyata dan tetap harus diobati.
2. Walaupun orang tua memberikan traumanya pada kita, itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa melupakan trauma itu dan menghilangkannya.
Baca Juga: Ini Link dan Cara Menggunakan ChatGPT OpenAI, Bisa Jawab Pertanyaan hingga Bikin Pidato?
3. Terakhir, kita harus memperjuangkan kesehatan mental kita. Meskipun orang tua kita tidak percaya, bukan berarti kita harus berhenti berjuang.
Jangan karena mereka tidak percaya dengan apa yang kita alami, kita berhenti memperjuangkan kebahagiaan dalam kehidupan kita sendiri. (Suci Fitriani/Magang Ayo Semarang).