UPGRIS Raih 12 Medali di Ajang Taekwondo Papua Open

photo author
- Selasa, 22 Maret 2022 | 23:51 WIB
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) meraih 12 medali di ajang kejuaraan Taekwondo Nasional Papua Open 2022.  (dok UPGRIS)
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) meraih 12 medali di ajang kejuaraan Taekwondo Nasional Papua Open 2022. (dok UPGRIS)


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) meraih 12 medali di ajang kejuaraan Taekwondo Nasional Papua Open 2022. Kegiatan dengan tema INDONESIA PAPUA OPEN 2022 Poomsae, Free Style dan Speed Kicking memperebutkan Piala Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Daftar Juara Speed Kicking, Aulia Fajar Arum (PJKR) raih Perunggu, Ananta Ramadhani Saputra (Teknik Mesin) raih Perak. Lintang Sari (PJKR) raih Perak, M Alfirdaus H (Teknik Sipil) raih Perak. Benyamin P. M Iyu (PTI) raih Perunggu, serta Mohammad Izza Aufanada (PJKR) raih Perunggu.

Daftar Atlet Poomsae Festival Raka Yanu Mahera (PJKR) raih Emas, Yulia Rachmawati (PBSI) raih Perunggu. Nurul Afidah (Matematika) raih Emas, Baiti Ni’mah Widaning Tyas (Matematika) raih Perak, Azka Sabila Rizqika (Informatika) raih Perak, serta Carissa Trissiasal Sabilla (PG PAUD) raih Perak.

Baca Juga: Apa Itu Diplopia yang Dialami Marc Marquez usai Crash saat MotoGP Mandalika

Meski persaingan ketat harus dilalui, lantaran kejuaraan ini diikuti 1.000 atlet dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, mahasiswa UPGRIS yang ikut perlombaan tersebut berhasil meraih prestasi.

Pada kejuaraan tahun ini diselenggarakan secara virtual, UPGRIS menyabet 12 medali. Yakni 2 medali emas, 6 perak, serta 4 perunggu.


Salah satu peraih emas, Nurul menjelaskan kejuaraan nasional ini memiliki lingkup umum. Peserta sekira 1.000 orang lebih dari berbagai daerah di Indonesia. "Kami sangat bangga sebab hasil ini diluar dugaan hingga semua atlet Taekwondo UPGRIS mendapatkan medali semua," ujarnya, Selasa 22 Maret 2022.

Namun, kejuaraan yang digelar secara virtual mengurangi kesempatan untuk menjalin jejaring dengan atlet lainnya. "Kompetisi yang diselenggarakan secara virtual membuat kami tidak bisa kenalan dengan atlet yang lain. Seharusnya kami bisa berbagi pengalaman dengan atlet seluruh Indonesia. Kali ini hanya bisa melihat dari Youtube saja," ungkapnya.

Baca Juga: (SEMARANGAN) Hantu di Kota Semarang Part 1: Gelundung Pecengis Sampai Genderuwo di Kampung Karang Kebon
Semua peserta mengunggah materi ke Youtube kemudian dewan juri memberikan penilaian melalui aplikasi Zoom.

Wakil Rektor III UPGRIS Dr Nizaruddin MSi menjelaskan untuk meraih juara ini, semua atlet konsisten melakukan latihan rutin di kampus. "Kami memberikan kesempatan berlatih 4 kali dalam seminggu di kampus IV dan gedung utama. Para atlet bisa membagi waktu antara latihan dan kuliah karena sudah terbiasa," jelasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X