SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Mahluk halus atau hantu di Kota Semarang ternyata punya riwayat juga dalam sejarah kota ini.
Adapun hantu di Kota Semarang pernah dicatat oleh penulis sejarah Amen Budiman karena sempat ramai dibicarakan masyarakat tempo dulu.
Bentuk hantu di Kota Semarang yang Amen Budiman catat sebetulnya tidak jauh beda dengan hantu yang sering diobrolkan belakangan ini.
Lalu hantu apa saja yang dari dulu sudah dibicarakan di Kota Semarang dan dicatat oleh salah seorang penulis sejarah Kota Semarang tersebut?
Baca Juga: Mengaku Jago Bikin Kopi? Coba Ikuti Lomba Fun Brewing V-60 di Balemong Resort
Amen Budiman mengawali catatan tentang hantu Kota Semarang dari sekitar Bubakan atau yang juga disebut dengan Jalan Petemesan.
Di kawasan ini, pada zaman dulu banyak orang pernah melihat gelundung pecengis. Yakni seperti kepala yang menggelinding sambil cengingisan.
"Gelundung pecengis ini menyamar sebagai ayam betina. Namun saat didekati berubah menjadi kepala yang menggelinding," ungkapnya.
Gelundung pecengis tidak hanya sering muncul di daerah itu saja, tapi juga di sekitar Kerkop Karang Dara.
Kalau di daerah ini, selain gelundung pecengis, juga ada Setan Usus.
Baca Juga: Warga Mulai Terima Ganti Untung Pelepasan Lahan Proyek Bendungan Bener
Sesuai namanya, hantu jenis ini bentukannya besar dan memperlihatkan usus yang menjuntai di bagian perutnya.
"Konon kalau ada orang yang didekati hantu itu akan terkena sakit," tulisnya.
Dalam menulis hantu di Kota Semarang ini, Amen Budiman mengutip catatan dari buku De Javanesche Geestenwereld milik H.A Van Hien.
