Akan tetapi yang cukup menarik perhatian ialah pembangunan sekolah tersebut yang mengususng konsep zero waste yang mana bahan baku yang digunakan pada pembangunan sekolah tersebut berasal dari bahan daur ulang atau recycled materials yang diberi nama ecobrick.
Ecobrick ialah sebuah material yang berbahan dasar serta terbuat dari plastik daur ulang yang dicampur dengan kayu serta dipadatkan.
Lewat Duncan Ward selaku Founder dari Classroom of Hope menjelaskan bahwa material ecobrick ini terbilang lebih tahan lama, ringan, hemat biaya dan kurang lebih material ini akan bertahan sekurangnya 100 tahun.
Selain itu penggunakan bata ecoblock ini memiliki keunggulan, yakni lebih ringan, harganya terjangkau, aman untuk gempa dan meminimalisir waktu dalam pembuatannya.
Dengan kata lain, pemanfaatan sampah plastik dapat dikelola dengan baik.
Tak hanya itu, Pemprov NTB juga tengah berkolaborasi dengan Block Solutions (Finlandia) akan membangun pabrik bata ecobrick pertama di Asia.
Sehingga dapat mengakomodir pengelolaan sampah plastik di NTB yang kemudian dijdikan blok plastik.
Itulah informasi mengenai sekolah unik, SDN 04 Medas, yang berada di Lombok yang memanfaatkan limbah sebagai bahan dasar pondasi pembangunan sekolah tersebut.(*)