AYOSEMARANG.COM -- Tiga Mahasiswa Universitas Semarang (USM) berhasil meraih juara pada lomba International Student Mobility Competition 2024 yang diikuti oleh enam negara, termasuk Mesir, India, Ghana, Uzbekistan, Tanzania, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Acara ini berlangsung dari tanggal 21 hingga 25 Februari 2024, di Slumpring, Tegal, dan dihadiri oleh 14 universitas lokal sebagai co-host.
Juara 1 Lomba Fotografi Bertema Alam
Ibnu Dwi Setioko, mahasiswa Program Studi Pariwisata USM, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Fotografi bertema Alam. Karya fotografi alamnya yang memukau berhasil mencuri perhatian para juri dan mengantarkannya meraih prestasi tertinggi dalam kompetisi ini.
Ibnu menyatakan, "Saya berharap pengetahuan saya dibidang fotografi bisa lebih meningkat, fotografi di Indonesia bisa lebih berkembang, dan lebih banyak lagi anak muda yang menyukai fotografi," ucapnya
Juara 2 Lomba Fotografi Bertema Digitalization 4.0
Navisa Fitri Rahmawati, mahasiswa Fakultas Psikologi, menunjukkan kepiawaiannya dalam menghadirkan konsep fotografi Digitalization 4.0 melalui karyanya yang unik dan kreatif.
Navisa berhasil meraih juara kedua dalam Lomba Fotografi bertema Digitalisasi 4.0, membuktikan bakatnya dalam menggabungkan teknologi dan seni dalam fotografi. Navisa mengungkapkan,
"Perasaan saya ketika melihat karya design poster digitalisasi 4.0 diakui dalam kompetisi ini tentunya saya sedikit terkejut karena saya tidak menyangka bahwa karya saya akan menjadi juara. Kemudian saya sangat bersyukur dan senang karena sudah lama sekali sejak terakhir saya mengikuti kompetisi dan baru pertama kali ini lagi saya menjadi juara dalam kompetisi yang luar biasa," ucapnya.
Juara 3 Lomba Penulisan Essay dalam Bahasa Inggris
Marcelynda Ladya Hartono, mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer di FTIK, berhasil meraih juara ketiga dalam Lomba Penulisan Essay dalam Bahasa Inggris.
Dengan pemikiran analitis dan bahasa yang lugas, Marcelynda berhasil menyajikan esainya dengan sangat baik, menggambarkan kedalaman pemahamannya tentang topik yang dibahas. Marcelynda menyatakan,
"Tantangan utama yang saya hadapi adalah membuat topik secara unik dan merepresentasikan kearifan lokal. Saya juga harus menyusun kata-kata menjadi lebih menarik, bukan sekadar biasa. Ini adalah kali pertama, jadi sedikit challenging," tuturnya
"Indonesia memiliki banyak kearifan lokal. Kita tidak boleh terlalu bangga jika menjadi juara karena ini lomba internasional. Saya tidak menyangka menang. Harapan saya kedepannya adalah mengikuti lomba-lomba lain dan berharap yang terbaik untuk diri sendiri, universitas, dan orang tua," lanjutnya.
