2. Jelaskan apa yang dimaksud “uang saku” dalam teks di atas!
3. Apa saja alasan Sumarno ketika memberikan amplop berisi uang kepada Mohammad Hatta?
4. Apa saja alasan yang mendasari Mohammad Hatta saat menolak uang pemberian Sumarno?
5. Jelaskan apa saja bukti bahwa Mohammad Hatta seorang yang sederhana dan tidak mudah tergoda harta!
6. Mohammad Hatta akhirnya memberikan uang dari Sumarno ke pemuka masyarakat di Digul. Menurut pendapat kalian, apakah hal itu sudah tepat? Jelaskan alasannya!
7. Mohammad Hatta memiliki pemikiran bahwa uang dari negara adalah uang rakyat. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut berdasarkan pemahanmu sendiri!
8. Menurut pendapatmu, bagaimana watak atau karakter Mohammad Hatta berdasarkan isi teks tersebut?
9. Apa saja pesan atau amanat yang terkandung dalam teks di atas?
10. Apakah kalian setuju dengan pemikiran dan sikap Bung Hatta dalam teks di atas? Jelaskan alasannya!
Jawaban
1. Hal tersebut karena cerita kejujuran Mohammad Hatta telah lama diketahui dan tersebar di lingkungan pejabat. Pada masa itu hingga sekarang, sangat jarang ditemui sosok pejabat yang mengembalikan kelebihan uang saku yang diterimanya pada saat perjalanan dinas.
2. Dalam KBBI, uang saku diartikan sebagai uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu atau uang jajan. Sementara dalam konteks kalimat tersebut, uang saku berarti uang yang disediakan untuk pejabat yang melakukan perjalanan dinas di luar biaya transportasi.
3. Sumarno beralasan bahwa uang tersebut adalah uang saku untuk perjalanan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden RI yang berasal dari pemerintah dan sudah termasuk dalam biaya perjalanan Bung Hatta dan rombongan.
4. Mohammad Hatta beralasan bahwa uang yang perlu ditanggung pemerintah hanyalah biaya perjalanan. Jika ada uang lain yang diberikan, maka itu dianggap sebagai uang yang seharusnya tidak diterima dan perlu dikembalikan.
5. Buktinya adalah walaupun Mohammad Hatta menjabat Wakil Presiden RI, ia tidak serta merta menerima uang pemberian orang lain begitu saja yang dianggap bukan haknya. Mohammad Hatta juga selalu beranggapan jika uang negara itu berasal dari uang rakyat dan tidak sepantasnya digunakan untuk kepentingan pribadi, sekali pun kehidupannya serba kekurangan.