1. Konsultan pertanian
Lulusan agronomi dapat bekerja sebagai konsultan di perusahaan agribisnis maupun instansi pemerintah. Mereka membantu merancang sistem budidaya yang efisien, meningkatkan produktivitas lahan, dan memberikan solusi atas permasalahan teknis di lapangan.
2. Peneliti pertanian
Bagi yang tertarik dalam bidang akademik dan riset, menjadi peneliti di lembaga penelitian pertanian, universitas, atau lembaga swasta merupakan pilihan menarik. Fokus riset bisa berupa pengembangan varietas unggul, sistem tanam organik, atau pertanian berkelanjutan.
3. Pegawai negeri sipil (ASN)
Banyak instansi pemerintah seperti Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian daerah, hingga Kementerian Lingkungan Hidup yang membuka formasi bagi lulusan agronomi. Tugasnya antara lain perencanaan program pertanian, edukasi petani, dan pengawasan sistem produksi pangan.
4. Manajer perkebunan
Perusahaan besar yang bergerak di bidang perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, atau karet membutuhkan lulusan agronomi untuk mengelola operasional pertanian skala besar. Posisi ini memiliki tanggung jawab besar dan biasanya ditawarkan dengan gaji yang kompetitif.
5. Wirausaha agribisnis
Dengan pengetahuan mendalam tentang tanaman dan budidaya, lulusan agronomi juga berpeluang besar untuk merintis bisnis sendiri. Contohnya adalah usaha pertanian organik, toko pupuk dan alat pertanian, budidaya hidroponik, atau ekspor hasil pertanian hortikultura.
6. Quality control produk pertanian
Industri makanan, ekspor hasil tani, dan perusahaan agribisnis memerlukan tenaga ahli agronomi untuk menjamin kualitas produk sesuai standar nasional dan internasional. Posisi ini berperan penting dalam rantai pasok hasil pertanian.
7. Penyuluh pertanian
Sebagai penghubung antara dunia akademik dan petani, penyuluh pertanian bertugas mendampingi petani dalam menerapkan teknologi baru, penggunaan pupuk yang efisien, hingga manajemen panen yang lebih baik.