SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata (Disdikbudpar) Provinsi Jawa Tengah meminta Calon Murid Baru (CMB) agar menerima dengan bijaksana hasil pendaftaran di Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Pasalnya, dari data yang didapat, dari Jatengprov.go.id, untuk saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki 364 SMA dan 239 SMK, dan membuka kuota total 225.230 siswa baru ajaran 2025/2026.
Sekretaris Disdikbudpar, Syamsudin Isnaini mengungkapkan, apabila melihat jumlah peserta yang mendaftar, bisa dipastikan ada sekitar 90 hingga 100 ribu CMB nantinya yang tidak akan lolos pada seleksi SPMB ini.
Jumlah peserta itu juga jadi landasan untuk membuka kembali tahapan verifikasi berkas pada 15 hingga 17 Juni lalu.
"Dari 320an ribu lulusan SMP sederajat yang sudah masuk dalam verifikasi SPMB, kuota kan SMA/SMK seluruhnya ada sekitar 220ribuan. Artinya, sekitar 90an ribu hingga 100 ribu CMB yang tidak akan diterima. Memang banyak sekali sehingga kami harus berikan layanan yang berkeadilan untuk semua," kata Syamsudin, Kamis 19 Juni 2025.
Oleh karena itu, Syamsudin meminta kepada calon murid, agar menerima apapun hasil pada pengumuman seleksi SPMB di tanggal 21 Juni nanti, peserta harus menerima dengan bijaksana.
"Harapannya untuk adek-adek nanti yang keterima yo boleh bangga tapi nggak usah berlebihan. Tapi yang belum keterima, boleh sedih tapi nggak berlebihan. Sedih boleh tapi jangan lama-lama," ungkapnya.
Apabila tidak masuk pada SMA/SMK negeri yang diharapkan, calon siswa bisa beralih ke sekolah swasta yang tak kalah memiliki kualitas.
"Masih ada sekolah swasta yang lain yang juga bisa dijadikan rujukan mendapatkan sekolah. Yang penting tetap sekolah," katanya.
Namun Syamsudin juga berpesan, pascapengumuman SPMB nanti, masih ada kans bagi peserta yang tidak lolos untuk memantau hasil pengumuman cadangan SPMB pada 1 Juli 2025 mendatang.
Pengumuman cadangan tersebut dilakukan setelah proses daftar ulang oleh CMB yang diterima ke sekolah yang dituju, yakni tanggal 23, 24, 25, dan 30 Juni mendatang.
"Setelah daftar ulang ternyata ada anak yang tidak daftar ulang itu kan kalau tidak daftar ulang berarti dia tidak daftar sekolah/tidak mau sekolah disitu. Otomatis, diambilkan cadangan sesuai urutan. Dan itu urutan sistem, dan tidak dapat diakali juga," katanya.