Perkembangan perangkat lunak bisnis yang mampu menangani laporan keuangan, data penjualan, hingga manajemen proyek secara otomatis membuat kebutuhan terhadap lulusan manajemen umum semakin berkurang. Tanpa keahlian tambahan seperti analitik data atau digital marketing, prospek kariernya cenderung stagnan.
6. Ilmu Gizi dan Kesehatan Alternatif
Dengan banyaknya aplikasi yang mampu menghitung kalori, memberi saran nutrisi, bahkan mengatur pola makan secara personal, peran konselor gizi manual menjadi berkurang. Kecuali lulusan jurusan ini memiliki kemampuan digital atau integrasi dengan teknologi kesehatan, peluang kerjanya akan makin sempit.
7. Ilmu Komputer Umum
Meskipun terdengar kontradiktif, jurusan ilmu komputer dengan cakupan umum kini kurang diminati oleh industri yang lebih membutuhkan spesialisasi tertentu. Fokus pada bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, keamanan siber, atau pengembangan perangkat lunak menjadi keunggulan utama yang dicari oleh perusahaan masa kini.
Baca Juga: 10 Makanan yang Cocok Disajikan dengan Kopi, Bikin Ngopi Makin Nikmat!
Di tengah perubahan dunia yang semakin cepat, memilih jurusan kuliah tidak bisa lagi hanya berdasarkan minat semata. Calon mahasiswa perlu memahami arah perkembangan teknologi dan kebutuhan industri untuk membuat keputusan yang tepat. Jurusan-jurusan yang gagal beradaptasi dengan zaman akan kehilangan daya tarik, sementara yang mampu bertransformasi akan tetap relevan dan dicari.
Oleh karena itu, penting untuk memilih program studi yang tidak hanya sesuai dengan passion, tetapi juga punya prospek masa depan yang cerah. Dunia kerja di tahun 2030 akan sangat berbeda dari hari ini, dan pendidikan tinggi harus menjadi jembatan yang mempersiapkan kita menghadapinya.