AYOSEMARANG.COM -- Jurusan Ilmu Hadis di Universitas Islam Negeri (UIN) sering dianggap sebagai bidang studi yang hanya berfokus pada kajian keagamaan. Padahal, di era modern seperti sekarang, lulusan Ilmu Hadis memiliki peluang karier yang cukup luas, baik di bidang keagamaan maupun di sektor profesional lainnya.
Dengan bekal kemampuan analisis teks, pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam, serta kemampuan berbahasa Arab yang kuat, alumni jurusan ini dapat beradaptasi di berbagai bidang kerja.
Program studi Ilmu Hadis biasanya mempelajari sanad, matan hadis, metodologi kritik hadis, serta konteks penerapan hadis dalam kehidupan sosial modern. Mahasiswa juga dibekali kemampuan meneliti, menulis akademik, dan berdakwah dengan pendekatan ilmiah. Semua ini membuka banyak pintu karier setelah lulus.
Baca Juga: Kota Semarang Juara Umum Kejurprov E-Sport Jateng, Pastikan Lolos ke Porprov 2026
1. Dosen atau Peneliti di Bidang Keislaman
Lulusan Ilmu Hadis dapat melanjutkan studi ke jenjang magister atau doktor untuk menjadi dosen di perguruan tinggi Islam maupun umum. Selain itu, mereka juga bisa berkarier sebagai peneliti di lembaga keagamaan, pusat studi Islam, atau lembaga riset sosial yang mengkaji isu-isu keagamaan dan kemasyarakatan.
2. Tenaga Pendidik di Sekolah atau Madrasah
Salah satu jalur karier paling umum adalah menjadi guru agama Islam di sekolah, madrasah, atau pesantren. Dengan pemahaman mendalam tentang hadis dan nilai-nilai Islam, lulusan Ilmu Hadis sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan untuk membentuk generasi yang religius dan berakhlak baik.
3. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Banyak instansi pemerintah yang membuka formasi untuk lulusan Ilmu Hadis, terutama di Kementerian Agama (Kemenag), lembaga dakwah, atau bagian keagamaan di instansi pemerintah daerah. Posisi seperti penyuluh agama, analis keagamaan, dan staf pendidikan Islam merupakan peluang yang cukup besar.
4. Jurnalis atau Penulis Keislaman
Kemampuan analisis teks dan menulis ilmiah membuat lulusan Ilmu Hadis cocok bekerja di bidang media. Mereka bisa menjadi jurnalis, editor, atau penulis konten keislaman di portal berita, majalah dakwah, atau penerbit buku Islam. Di era digital, peluang ini bahkan semakin terbuka lebar.
5. Dai, Penceramah, atau Konsultan Keagamaan