Komunitas Ameraaa USM Gelar Hunting Human Interest di TPA Jatibarang

photo author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 12:15 WIB
Komunitas Ameraaa USM menggelar Hunting bertema ''Human Interest'' di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, baru-baru ini.  (dok.)
Komunitas Ameraaa USM menggelar Hunting bertema ''Human Interest'' di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, baru-baru ini. (dok.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Komunitas Ameraaa USM menggelar Hunting bertema ''Human Interest'' di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, baru-baru ini.

Kegiatan tersebut diikuti belasan peserta yang merupakan anggota aktif komunitas dan mahasiswa yang tertarik mengembangkan kemampuan fotografi mobile.

Ketua Komunitas Ameraaa, Aditya Pradita mengatakan, Komunitas Ameraaa adalah komunitas fotografi berbasis kamera ponsel yang dibentuk oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM).

Kegiatan tersebut fokus pada pendalaman praktik fotografi lapangan dengan pendekatan visual dan naratif.

Dengan hanya bermodalkan kamera ponsel, para peserta menyusuri area TPA untuk mendokumentasikan aktivitas para pekerja, interaksi sosial, serta dinamika kehidupan masyarakat yang berada di kawasan tersebut.

''Tujuan kegiatan tersebut melatih kemampuan teknis fotografi, tetapi juga mengasah kepekaan sosial peserta terhadap realitas yang mereka potret. Peserta ditantang untuk menangkap momen yang bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga membawa pesan dan cerita yang kuat,'' katanya.

Dia menambahkan, tim Ameraaa juga melakukan sesi wawancara dengan dua narasumber lapangan, Sayko dan Guntur yang setiap hari beraktivitas di area TPA.

Melalui wawancara tersebut, peserta mendapatkan wawasan langsung mengenai kondisi lingkungan, pengalaman kerja, tantangan sosial, serta kehidupan masyarakat yang menggantungkan penghidupannya di lingkungan pengelolaan sampah.

''Informasi ini menjadi penguat narasi dalam karya foto yang dihasilkan,'' ujarnya.

Dia menegaskan, kegiatan itu merupakan bentuk pembelajaran yang menyatukan teknik fotografi dengan nilai kemanusiaan.

''Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa fotografi tidak sekadar menghasilkan gambar, tetapi juga mengajak kita memahami cerita dan realitas sosial di baliknya. Di TPA Jatibarang, setiap sudut memiliki cerita dan setiap subjek memiliki pesan,'' jelasnya.

Menurutnya, penggunaan kamera ponsel bukan menjadi batasan dalam berkarya.

''Smartphone dapat menjadi alat yang sangat efektif jika kita mampu memaksimalkan sudut pandang dan memahami konteksnya. Karya yang kuat lahir dari kepekaan, bukan dari perangkat yang mahal,'' tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, para peserta melakukan eksplorasi visual di seluruh area TPA untuk mendokumentasikan aktivitas para pekerja, dinamika sosial, hingga realitas kehidupan masyarakat yang berada di sekitar tempat pembuangan akhir.

Selama proses hunting, peserta juga melihat langsung para petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang bekerja mulai dari pengelolaan sampah, pengaturan alat berat, hingga proses operasional harian di lapangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X