AYOSEMARANG.COM -- Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Konferensi Nasional Pendidikan Islam 2025 di Hall KH Noersjahid Wiyoto, Fakultas Agama Islam, Unisma.
Kegiatan ini menjadi forum riset kolaboratif antara dosen dan mahasiswa yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi agama Islam dari berbagai daerah di Indonesia.
Konferensi Nasional Pendidikan Islam 2025 mengusung tema Menguatkan Potensi Kecerdasan Buatan dan Teknologi Digital untuk Mewujudkan Pendidikan Islam yang Inovatif.
Adapun subtema yang diangkat meliputi optimalisasi, transformasi, implementasi, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam personalisasi pendidikan Islam multikultural.
Sejumlah akademisi dihadirkan sebagai narasumber dalam konferensi ini. Mereka antara lain Dr. H. Jamiludin Usman, M.Pd.I, dosen UIN Madura; Dr. Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I, dosen UIN Walisongo; Dr. Zukhriyan Zakaria, M.Pd, dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAI Unisma; serta Qurroti Ayun, M.Pd.I, dosen Pendidikan Agama Islam FAI Unisma.
Dekan Fakultas Agama Islam Unisma, Dr. H. Abd Jalil, M.Pd, hadir memberikan welcoming speech. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa konferensi nasional pendidikan Islam diselenggarakan secara rutin sebagai bagian dari layanan tridharma perguruan tinggi, khususnya pada bidang riset bagi dosen dan mahasiswa.
Menurutnya, forum ini juga menjadi wadah pengembangan hasil-hasil penelitian agar dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran perkuliahan. Selain itu, konferensi dimanfaatkan sebagai media penyaluran gagasan akademik dalam bentuk penulisan artikel jurnal di lingkungan Fakultas Agama Islam Unisma.
Antusiasme peserta juga terlihat dari kalangan mahasiswa. Salah satu presenter konferensi, Lutfhiya, mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam, mengaku bersemangat mengikuti kegiatan tersebut dengan mengangkat tema pembelajaran berbasis kecerdasan buatan.
"Saya sangat antusias mengikuti kegiatan ini, saya mengusung tema pengembangan pembelajaran berbasis kecerdasan buatan untuk kalangan peserta didik berkebutuhan khusus, tema ini saya tulis lantaran lemahnya kepedulian yayasan atau Lembaga pendidikan Islam yang memberikan layanan khusus kepada anak berkebutuhan khusus, padahal ini menjadi isu-isu dunia, semoga media yang saya buat bisa berkontribusi terhadap perkembangan pembelajaran pendidikan inklusi”, tandasnya.
Konferensi Nasional Pendidikan Islam 2025 dilanjutkan dengan sesi panel dan sesi paralel yang diikuti oleh para penulis terpilih sebagai presenter sesuai dengan tema yang diusung dalam forum ilmiah tersebut.