SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gema Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) ikuti Art and Sport Appreciations by Economic and Business Faculty of UNS (Artefact) di Universitas Sebelas Maret, pada 13-14 Maret 2023. Teater Gema UPGRIS merupakan salah UKM seni yang ada di kampus jalan Sidodadi Timur No 24 Semarang. Sudah banyak prestasi yang pernah ditorehkankan Teater Gema salah satunya juara Pekan Seni Mahasiswa tingkat Nasional.
Proses kreatif teater Gema UPGRIS hingga kini terus dilakukan oleh anggota dari generasi ke generasi. Jejak Langkah dari prestasi sudah sangat banyak. Teater gema kali membawakan naskah Aeng karya Putu Wijaya. Afprian Baskoro didapuk menjadi sutradara penggarapan serta Roy sebagai aktor.
Baca Juga: Minimal Transfer BCA Akan Jadi Rp1, Begini Cara Gampang Transfer Antar Rekening BCA
Dr Sapto Budoyo SH MH wakil rektor III UPGRIS menyampaikan jika teater Gema sudah sangat rutin melakukan pentas produksi. “Kami terus mendukung segala bentuk kegiatan yang dapat mengasah kemampuan hard skil atau soft skill. Sebab, prestasi mahasiswa UPGRIS hingga kini sudah sangat banyak. Sehingga mampu manjadi ciri jika mahasiswa UPGRIS memiliki banyak pengalaman tidak hanya di dalam kampus melainkan juga di luar kampus. Semoga teater Gema dalam kompetisi monolog Artefact 2023 dapat meraih prestasi,” tutur Sapto, Kamis 9 Maret 2023.
Pada tahun ini ARTEFAC UNS mengambil tema "The Efflorescene of ARTEFAC UNS Decade In Miracle". "The Efflorescene" sendiri memiliki arti kemekaran atau keadaan sedang mekar yang berharap nama ARTEFAC UNS 2023 akan dikenal lebih luas serta mahakarya ini dapat memberikan kesan baik pada seluruh kalangan masyarakat. "Decade in Miracle" diusung sebab bertepatan pada 10 tahun keberjalanan ARTEFAC UNS dan berharap selalu penuh keajaiban yang datang dan dikenang bagi seluruh kalangan masyarakat.
Baca Juga: PSIS Semarang 5 Laga Tanpa Kemenangan, Yoyok Sukawi Nilai Positif Progress Permaian Tim
“Semoga pengalaman kami mengikuti lomba monolog tahun ini mendapat prestasi. Selain itu, ada banyak jaringan dari teman-teman teater kampus di Indonesia,” ujar Roy.***