SALATIGA, AYOSEMARANG.COM-Keberadaan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada masyarakat salah satunya bertujuan untuk dapat memberdayakan masyarakat sekitarnya, baik dari sisi ketrampilan, pengetahuan maupun sosial ekonomi.
Tidak terkecuali mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Di kelurahan ini terdapat sebuah usaha ‘Kripik Bakso Dua Dara’ milik Ibu Rustanti yang memproduksi makanan ringan.
Ibu Rustanti, seorang produsen kripik bakso lokal yang sudah berdiri sejak tahun 2013. Ia telah melakukan inovasi dengan menambahkan rasa pada setiap kripik baksonya.
Meskipun demikian, selama ini, Ibu Rustanti masih menjalankan penjualan produknya secara offline dengan menitipkannya ke toko kelontong.
Namun, menyadari potensi yang dimiliki oleh media online, terutama Instagram sebagai platform populer, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 97 memutuskan untuk membantu Ibu Rustanti mengembangkan bisnisnya.
Salah satu program kerja yang mereka jalankan adalah mengoptimalkan pemasaran produk kripik bakso tersebut melalui media online Instagram.
Dengan demikian, mereka berupaya untuk memberikan eksposur yang lebih luas dan memperkenalkan produk inovatif Ibu Rustanti kepada lebih banyak konsumen potensial melalui platform digital.
Dengan memanfaatkan Instagram sebagai media pemasaran, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 97 berencana untuk membuat konten yang menarik dan mengundang minat, seperti foto-foto menarik dari proses pembuatan kripik bakso hingga saat konsumen menikmatinya.
Selain itu, mereka juga akan menciptakan caption yang kreatif dan mengundang interaksi dari pengguna Instagram. Melalui kolaborasi antara kekreatifan mahasiswa dan inovasi produk Ibu Rustanti, diharapkan promosi melalui media online ini dapat memberikan dampak positif bagi penjualan kripik bakso.
Dengan demikian, upaya ini tidak hanya menjadi langkah penting dalam pengembangan bisnis lokal, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan ekonomi lokal melalui program kerja KKN.***