pendidikan

USM Beri Pelatihan Simulasi IoT Berbasis Wokwi kepada Siswa SMK Walisongo Semarang

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:12 WIB
USM Beri Pelatihan Simulasi IoT di SMK Walisongo Semarang

AYOSEMARANG.COM -- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) memberikan pelatihan simulasi Internet of Things (IoT) menggunakan platform Wokwi kepada siswa SMK Walisongo Semarang pada 9 Desember 2025.

Kegiatan berlangsung di laboratorium sekolah dan diikuti siswa dari jurusan teknologi informasi.

Tim PkM USM terdiri atas Ketua Nurtriana Hidayati, S.Kom., M.Kom., serta anggota Dr. April Firman Daru, S.Kom., M.Kom., Alauddin Maulana Hirzan, S.Kom., M.Kom., dan Agus Hartanto, S.Kom., M.Kom.

Nurtriana menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan literasi teknologi bagi pelajar sekolah kejuruan, terutama di bidang IoT yang semakin dibutuhkan industri.

Kegiatan menghadirkan pemahaman dasar mengenai konsep IoT sekaligus memberi kesempatan kepada peserta untuk mencoba langsung simulasi perangkat melalui Wokwi.

''Simulasi ini dirancang agar para peserta memperoleh gambaran praktis tentang cara kerja sensor, aktuator, serta alur komunikasi data dalam sebuah ekosistem IoT,'' katanya.

Ia menambahkan, fasilitas laboratorium yang memadai membuat penyampaian materi berjalan interaktif, baik pada sesi teori maupun praktik. Penjadwalan kegiatan yang tertata juga membantu peserta mengikuti pelatihan secara optimal.

''Pelatihan ini menghadirkan dosen dari Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) sebagai narasumber serta fasilitator utama,'' ujarnya.

Para dosen memberikan penjelasan terstruktur mengenai komponen dasar IoT, arsitektur sistem, hingga penerapannya dalam berbagai bidang industri. Siswa SMK Walisongo Semarang pun terlibat sebagai peserta aktif sepanjang kegiatan.

''Tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan pengenalan konsep dan praktik IoT melalui platform Wokwi. Platform Wokwi dipilih karena mampu menyediakan simulasi berbasis web yang mudah diakses, interaktif, serta mendukung berbagai jenis mikrokontroler seperti Arduino maupun ESP32. Dengan demikian, para peserta dapat memahami alur kerja sistem IoT tanpa harus menggunakan perangkat fisik secara langsung,'' ungkapnya.

Materi diberikan lewat kombinasi penyampaian teori dan praktik. Pada sesi teori, narasumber membahas arsitektur IoT, sensor, konektivitas, hingga proses pengolahan data.

Setelah itu, peserta langsung mempraktikkan simulasi rangkaian di Wokwi, mulai dari rangkaian sederhana hingga pengujian kode pemrograman dasar.

Pendekatan tersebut dirancang agar peserta memahami hubungan antara konsep dan implementasi teknologi secara lebih komprehensif.

''Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini, siswa mampu mengenal dan memahami teknologi IoT secara lebih dekat. Selain itu juga menumbuhkan minat siswa terhadap bidang teknologi masa depan yang semakin relevan di dunia industri. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda agar lebih siap menghadapi perkembangan teknologi yang terus berkembang,'' tandasnya.

Halaman:

Tags

Terkini