MALANG, AYOSEMARANG.COM - Ketua Tim Bidang Sosial Humaniora (PKM-RSH), M. Mahmudi Prasetiyo mengatakan timnya mengangkat karya dengan judul Pengembangan Model Project Based Learning dengan Terapan Skema Weekly Project of Problem (W_PoP) untuk Mendukung Merdeka Belajar. Judul tersebut diangkat, untuk memberikan fasilitas model belajar yang sesuai dengan keadaan pada masa kini.
Kondisi belajar daring selama pandemi, membuat siswa harus menyesuaikan diri dengan kurikulum yang baru, yakni kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk belajar dengan bebas dan belajar secara mandiri.
Baca Juga: Kecolongan Gol Konate, PSIS Semarang vs RANS Nusantara FC Berakhir Imbang 1-1
“Dari hal tersebut saya terinspirasi untuk mengembangkan model pembelajaran proyek yang menuntut siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan secara teratur dalam tiap satu minggu pembelajaran,” katanya, Sabtu 23 Juli 2022.
Besar dana yang didapat tim ini dari Dikti sebesar Rp5,7 juta. Mahmudi berharap hasil dari proyek yang dikerjakan timnya dapat membawa kemudahan bagi para peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dan minat belajar. Sehingga memberikan output yang berharga pada setiap pertemuan pembelajaran.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Setting Spray Murah untuk Makeup Lebih Tahan Lama
Selain itu memberikan kemudahan bagi para peserta didik untuk mengembangkan potensi berpikir secara matematis dalam setiap permasalahan yang dilalui oleh para peserta didik. “Dengan konsep itu nantinya dapat menciptakan kemandirian siswa dalam menyelesaikan segala permasalahan,” terangnya. ***