SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. meluncurkan dua buku sekaligus pada awal Ramadan 1443 H.
Kedua buku tersebut adalah Pendidikan untuk Peradaban dan Ujaran Kebencian: Kajian Pragmatik, Linguistik Forensik, dan Analisis Wacana. Acara peluncuran diselenggarakan secara sederhana bersama sejumlah awak media, Kamis 7 April 2022.
Buku Pendidikan untuk Peradaban berisi pemikiran-pemikiran Prof Fathur tentang pendidikan di Tanah Air. Sebagai akademisi, ia merespons sekaligus menawarkan pandangan terhadap berbagai persoalan pendidikan di Indonesia.
Topik pembahasannya pun cukup luas, terbentang mulai pendidikan tinggi, hubungan pendidikan dengan sumber daya manusia, sampai pendidikan dan bahasa.
“Menulis tentang dinamika pendidikan di Tanah Air adalah salah satu cara menemukan makna dalam berbagai kebijakan, gejala, dan fenomena pendidikan,” katanya.
Baca Juga: Contoh Kultum Ramadhan Singkat 2022 Tentang Hakikat Puasa
Sementara itu, buku Ujaran Kebencian: Kajian Pragmatik, Linguistik Forensik, dan Analisis Wacana merupakan buku kepakaran yang ditulis dalam kapasitasnya sebagai akademisi bidang bahasa.
Menurutnya, ujaran kebencian sudah menjadi persoalan krusial karena berdampak destruktif bagi masyarakat dan bangsa. Selain mengakibarkan kerusakan psikologis pada korbannya, ujaran kebencian juga terbukti merongrong kesatuan bangsa.
Ia melihat bahwa kemajuan teknologi informasi seperti media sosial belum diiringi kearifan dan literasi oleh Sebagian penggunanya. Kondisi membuat pengguna media sosial rentan melakukan ujaran kebencian, baik sengaja maupun tidak.
“Melalui buku ini saya menawarkan analisis dan rekomendasi supaya kita tidak terjebak pada persoalan ujaran kebencian. Kita belajar dari kasus hate speech di masa lalu untuk mengedukasi masyarakat sehingga lebih bijak mengekspresikan pendapat di muka umum,” kata professor sosiolinguistik ini.
Prof Fathur menaambahkan, pihaknya sengaja meluncurkan kedua bukunya pada awal Ramadan sebagai peneguhan bahwa Ramadan adalah bulan ilmu.
Makna Ramadan sebagai bulan ilmu, menurutnya, tersirat dari peristiwa diturunkannya Alquran pertama kali pada bulan Ramadan. Perintah pertama yang disampaikan kepada Rasulullah adalah membaca.
Baca Juga: Momen Jae Park Eks DAY6 Jawab Pertanyaan Netizen Twitter Pakai Bahasa Jawa, Beneran Orang Lamongan?
“Ibadah kita di bulan Ramadan, selain ibadah ritual juga ibadah sosial. Menulis, membaca, dan memperdalam ilmu pengetahuan adalah salah satu bentuk ibadah sosial tersebut,” katanya.
Melalui dua buku tersebut ia juga ingin mendorong mahasiswa dan dosen Unnes agar terus berkarya. “Karya keilmuan akan membawa banyak kebaikan, bukan hanya bagi kita, tapi juga masyarakat. Semangat seperti ini harus dijaga sesuai dengan spirit Unnes sebagai Rumah Ilmu Pengembang Peradaban”, katanya.***
Artikel Terkait
Unnes Peringkat 5 Nasional dan 43 Dunia sebagai Kampus Hijau Berkelanjutan
Eratkan Seduluran dan Jaga Silaturahmi, Alumni PJKR Unnes 2009 Gelar Reuni Sambil Main Bola
Unnes Award 2021 Ajang Penghargaan Terbaik Pencapaian Civitas Akademika
Tahapan Pemilihan Rektor UNNES Periode 2022-2026 Dimulai
Kaji Model Pendidikan Cyberwellness, Muniroh Raih Gelar Doktor di Unnes
42.325 Calon Mahasiswa UNNES Mendaftar lewat Jalur SNMPTN 2022
Berikut 10 Program Studi di UNNES Paling Diminati Pendaftar SNMPTN 2022
Dies ke 57 UNNES, Rektor Sampaikan Harapan Menjadi PTN-BH
Jurusan Seni Rupa Unnes Pamerkan Karya Mahasiswa di Maerakaca
Pendaftaran Calon Rektor UNNES Periode 2022-2026 Dibuka, Ini Syaratnya