KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Dua pekan warga di Kampung Mlaten, Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Meski berada di jalur Pantura, namun warga mengaku sudah 15 hari terakhir sulit mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Aliran air bersih dari PDAM terkadang tidak lancar sehingga warga mulai mengeluhkan air bersih yang kini menjadi barang langka.
“Kalau bantuan air bersih ini sudah dua kali pertama dari PDAM Kendal dan sekarang dari BPBD Kendal,” kata Sri Suharti, saat antre menambil air bersih Rabu 6 September 2023.
Baca Juga: Sekolah Kewenangan di Pemprov, Ini Curhatan SMA dan SMK Swasta di Jateng
Diakui Sri Suharti warga di sini sudah 15 hari kesulitan air bersih karena musim kemarau. Dalam sehari setidaknya ia membutuhkan air bersih sebanyak satu galon atau 20 liter untuk kebutuhan memasak dan minum.
“Kalau untuk mandi bisa butuh 10 galon dalam sehari,” imbuhnya.
Karena air sulit didapat, ia menghemat saat mencuci baju. 3 hari sekali ia mencuci baju karena pasokan air minim.
Sementara Ketua Rukun tangga Kampung Mlaten Suharnoko mengatakan kurang lebih tiga minggu kesulitan air, akibat dari sumur mulai mengering dan air berkurang.
Baca Juga: Gantikan Ganjar Pranowo sebagai PJ Gubernur Jateng, Nana Sudjana Siap Lanjutkan Program
Meskipun ada PDAM namun menurutnya, sumur yang dimiliki warga berkurang. "Warga masih membutuhkan bantuan air,"katanya.
Dikatakan Rt 2/ Rw 2 sudah mendapatkan bantuan air bersih dua kali. Warga sendiri berhemat untuk mandi ataupun mencuci baju sejak mengalami kesulitan air bersih.
“Karena warga ekonomi menengah kebawah masih mengandalkan sumber air dari sumur. Disini yang mengunakan air bersih kurang lebih 20 keluarga," pungkas Suhartono.