SEMARANG, AYOSEMARANG.COM- Pemerintah diharapkan hadir untuk menghentikan semua kegiatan penjualan atau promosi perumahan yang masih dalam proses sengketa di pengadilan. Hal tersebut penting sebagai upaya preventif untuk melindungi konsumen sebagai masyarakat.
"Harusnya otoritas pemerintah demi melindungi konsumen atau masyarakat menghentikan semua kegiatan penjualan atau promosi perumahan yang masih dalam proses sengketa di pengadilan. Karena jika ada masalah di belakang hari konsumen pada posisi yang lemah dan dirugikan. Jadi upaya preventif harus dilakukan," kata Ketua Harian Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah, Abdun Mufid, Jumat 22 September 2023.
Pernyataan tersebut disampaikannya untuk menyikapi penjualan unit perumahan Mutiara Arteri Regency yang tetap berjalan meskipun pengembangnya, PT Mutiara Arteri Property (MAP) masih bersengketa dengan pengusaha Budiarto Siswojo di pengadilan. Terbaru, perumahan yang berlokasi dekat kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tersebut dipasarkan dalam pameran properti di Paragon Mall Semarang pada 8–19 Maret 2023.
Abdun Mufid menambahkan, pengembang yang tidak memberikan informasi dengan benar kondisi perumahan yang dipromosikan atau menutup nutupi permasalahan yang dapat berdampak buruk bagi konsumen termasuk pelanggaran terhadap UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Sehingga perusahaan jika meneruskan promosi atau penjualanya dapat dikenakan sanksi.
"Terhadap nasib konsumen yang sudah terlanjur beli dan memiliki perjanjian dengan pengembang jika kemudian di belakang hari timbul masalah atau sengketa dengan pihak ketiga, pengembang bertanggung jawab secara hukum untuk memberikan ganti rugi, kompensasi atau penggantian yang sesuai dengan kerugian konsumen," ujarnya.
Diketahui, Perumahan Mutiara Arteri Regency memiliki ratusan unit rumah berbagai tipe, mulai dari rumah satu lantai hingga dua lantai. Harga yang ditawarkan juga menyesuaikan mulai Rp859 juta hingga Rp1,7 miliar per unit. Mayoritas unit rumah sudah terjual. Bahkan untuk rumah satu lantai hanya tersisa delapan unit.
Namun dari informasi petugas pemasaran yang bertugas di lokasi pameran semua rumah yang dijual memiliki dokumen lengkap.