Embung Patemon Semarang Bantu Pengairan Selama Kemarau, Warga Sampai Pede Bikin Pemancingan

photo author
- Rabu, 18 Oktober 2023 | 14:43 WIB
Pemancingan di bawah Embung Patemon Semarang yang memanfaatkan aliran air selama musim kemarau.  ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))
Pemancingan di bawah Embung Patemon Semarang yang memanfaatkan aliran air selama musim kemarau. ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Embung Patemon Semarang yang berada di Kampung Sriging RT 01 RW 01 Kecamatan Gunungpati, Kelurahan Patemon, dalam beberapa waktu tahun terakhir jadi pusat kegiatan masyarakat sekitar dan membantu pengairan.

Saban sore, Embung Patemon Semarang selalu ramai dengan anak-anak beserta ibunya yang mendulang makan.

Ada juga masyarakat yang bercucuran keringat karena berolahraga jogging dan tidak lupa juga banyak pemancing yang menggenggam jorannya dengan harapan dilahap seekor ikan dari Embung Patemon Semarang.

Baca Juga: Pj Gubernur Jawa Tengah Punya 3 Poin Sukseskan Pemilu 2024, Termasuk Libatkan Tokoh Agama

Lurah Patemon M Khosim menuturkan Embung Patemon dibangun pada 2016. Awalnya masyarakat mengusulkan pembangunan embung ini untuk keterbatasan air terutama di musim kemarau.

"Masyarakat berinisiatif mengajukan Permohonan untuk dibangunkan embung di lokasi tanah Pemerintah Kota Semarang (Ex Bengkok). Permohonan tersebut terealisasi melalui APBN 2016 yang dilaksanakan BBWS Provinsi Jawa Tengah," ungkapnya saat ditemui Rabu 4 Oktober 2023.

Saat dibangun, kata Khosim luasnya sekitar setengah hektar atau 5000 meter. Lalu dihimpun dari berbagai sumber pembangunan embung ini menghabiskan dana miliaran.

Dengan dibangunnya embung tersebut, cadangan air itu harapnya masih tersedia pada musim kemarau dan dapat digunakan menyirami tanaman di perkebunan sekitar.

Baca Juga: Daftar Harga Terbaru Mobil Bekas Murah Suzuki XL7 per Oktober 2023, Yuk Pilih Sesuai Isi ATM, STNK BPKB Aman

"Sehingga pertanian berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Meski dalam pengelolaan BBWS, pihak kelurahan sejauh ini berupaya ikut mengguyubkan embung misalnya menghias mural dan ikut merancang wisata tambahan di dekat embung.

"Ya biasanya ada orang-orang mancing, jogging dan nyore biasa saja. Selebihnya untuk pengairan" sambungnya.

Sementara dari Pengelola Embung Patemon, Santoso memaparkan embung ini mendapat air dari berbagai sumber sungai-sungai seperti sumur jurang, Mangunsari, Pakintelan, dan Muntal.

Baca Juga: Apel Pengamanan Pemilu, Pj Gubernur Jateng Tekankan Kolaborasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X