SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - PT Kalbe Farma The (Kalbe) melalui anak usaha Kalhe Consumer Health dan brand Kalpanax mengadakan kampanye Gerakan AMANAH (Aksi Muslim Antisipasi Masalah).
Salah satu kegiatan tersebut yakni edukasi kesehatan kulit dan penyerahan donasi obat-obatan serta vitamin, di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin 30 Oktober 2023. Edukasi ini diikuti 450 santri di pondok pesantren tersebut.
General Manager Commercial Kalbe Consumer Health, Kustanto Pramono mengatakan perusahaannya berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kesehatan kulit para santri pun harus dijaga.
Baca Juga: PSIS Semarang Bawa 21 Pemain Lawan Bhayangkara FC, Dua Pemain Absen dan Tambah 1 Wajah Baru
"Komitmen ini dituangkan dalam Program CSR Kalpanas berupa Gerakan AMANAH. Ini merupakan perwujudan visi dari Kalbe untuk meningkatkan standar kesehatan, khususnya kulit para santri di Indonesia. Melalui edukasi Pola Hidup Bersia dan Selat (PHBS) yang juga dianjurkan dalam agama Islam. Seperti dicontohkankan Rasulullah yang selalu tampil bersih dan wangi," kata Kustanto.
Kustanto mengatakan bahwa Gerakan AMANAH mengedukasi santri untuk lebih memahami arti kebersihan dan kesehatan kulit, cara hidup sehat, serta tata laksana pengobatan jamur yang efektif jika kulit terinfeksi.
Saat ini, telah terlaksana di puluhan pesantren di 26 kota dari seluruh Indonesia. Harapannya, kampanye Gerakan AMANAH ini mengedukasi 50,000 santri dalam negeri, agar dapat lebih mengoptimalkan konsentrasi para santri dalam menimba ilmu untuk meraih cita-cita.
“Apalagi Indonesia itu iklimnya tropis. Kalau panas lalu berkeringat, bisa penyakit kulit. Lalu, kalau hujan ada potensi banjir maka juga ada potensi penyakit kulit,” terangnya.
Baca Juga: Viral ‘Kampung Mati’ Cepoko Semarang, Benarkah Horor dan Berhantu Hingga Ditinggalkan?
Duta Gerakan AMANAH, Ustaz Solmed mengatakan edukasi kesehatan kulit merupakan aktivitas rutin yang dilakukan brand Kalpanax dan tahun ini dipilih pesantren sebagai lokasi acara.
Berdasarkan data Kementerian Agama, pada tahun 2022/2023 terdapat 39.043 pondok pesantren di Indonesia, dengan jumlah 4.080.000 santri atau rata-rata menampung 104 santri per pesantren, sedangkan pesantren skala besar dapat menampung hingga 3000 santri.
Selain itu, berdasarkan data penelitian Jumal Unpad JSK Volume 6 No. 2 Desember Tahun 2021, tingkat prevalensi infeksi jamur di pesantren cukup tinggi, yaitu 37.9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa para santri lebih rentan atau berisiko terinfeksi gangguan kesehatan kulit.
Di sisi lain, infeksi jamur pada kulit lebih banyak terjadi saat keadaan lembap, apalagi di negara tropis beriklim panas dan lembap seperti di Indonesia.
Baca Juga: Pisah Sambut Kajari, Pj Bupati Batang Minta Kajari Baru Teruskan Hal Baik