Tiap tahunnya terdapat Kirab Laksamana Cheng Ho dan Dewa Obat.
"Di tempat ini pula, Gus Dur dikukuhkan sebagai bapak Tionghoa pada 10 Maret 2004. Bahkan saat itu Gus Dur menyatakan diri sebagai keluarga etnik Tionghoa dari marga Tan," kata Mbak Ita.
Lebih lanjut, Politikus PDI Perjuangan ini menyampaikan, fondasi keberagaman antaretnis dan penganut agama di Kota Semarang harus ditunjukkan untuk mempengaruhi Indonesia lebih baik dan makin maju.
"Kota Semarang akan selalu mensupport kegiatan seperti ini. Saat ini kita harus erat pegang tangan dan tunjukkan kita bisa damai di tengah tahun politik," kata Mbak Ita.