KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan ada indikasi penyimpangan penyaluran bantuan laptop untuk asesmen nasional berbasis computer atau ANBK.
Memastikan bantuan tersebut bermanfaat di Kendal, Komisi X DPR RI melakukan sidak ke dua sekolah di Kecamatan Kangkung yang menerima bantuan dari Kementerian Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi ini.
2 sekolah yang dikunjungi yakni Kamis 16 november 2023 yakni SD Negeri 1 Tanjungmojo dan SMP Negeri 1 Kangkung. Kunjungan Komisi X DPR RI ini dipimpin wakil ketua komisi Dede Yusuf. Dikatakan kunjungan ini dalam rangka pengawasan dugaan indikasi penyimpangan bantuan TIK yang diberikan Kementerian Pendidikan kebudayaan riset dan teknologi tahun 2021-2022.
“Jadi ada bantuan laptop sebanyak 200.000 untuk sekolah di seluruh Indonesia dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Kunjungan kali ini untuk memastikan saja apakah sudah termanfaatkan atau belum,” katanya usai mengunjungi SMP Negeri 1 Kangkung.
Dijelaskan, temuan dilapangan sebelumnya digunakan untuk ANBK, tetapi ada kebijakan jika hanya ANBK setahun sekali dan didorong untuk siswa untuk memakai laptop bantuan tersebut.
“Di Kendal hasil pengawasan belum ada kendala atau masalah malahan Bupati Kendal Dico M Ganinduto minta tambah dan ini jadi catatan kita bahwa program ini bermanfaat,”imbuhnya.
Kepala SD Negeri 1 Tanjungmojo, Suryani mengatakan sekolahnya menerima 15 unit laptop chromebook dan beberapa perangkat TIK lainnya pada tahun 2021.
”Jumlah itu sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan siswa di sekolahnya. Namun bantuan ini mendukung kegiatan belajar dan meningkatkan prestasi siswa,” katanya.
Tidak hanya untuk belajar dan meningkatkan prestrasi siswa saja, sekolah memanfaatkan bantuan tersebut untuk membuat inovasi perpustakaan digital, agar siswa memiliki akses literasi lebih luas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Ferinando RAD Bonay mengatakan di kabupaten Kendal untuk sekolah dasar yang mendapat bantuan chromebook ada 115 sekolah sedangkan untuk tingkat SMP ada 39 sekolah.
“Masing masing sekolah mendapatkan bantuan 15 unit,” ungkapnya.
Fery menambahkan untuk tingkatan sekolah dasar dan SMP di kabupaten Kendal tidak masuk dalam temuan BPK. Hal ini karena laptop yang dikirim speknya tidak terlalu tinggi harganya sekitar Rp 5 jutaan sehingga jarang digunakan oleh sekolah dan kondisinya terawatt dengan baik.
