KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Kenaikan harga beras berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Pasalnya sejumlah pedagang beras eceran mengakui daya beli masyarakat saat ini berkurang.
Kondisi ini berdampak pada menurunnya pendapatan para pedagang beras tersebut, penurunannya tidak tanggung hingga mencapai 50 persen.
Seperti penuturan Khotib, salah satu pedagang beras di Pasar Kota Kendal, pendapatan dari hasil jualan beras menurun hingga 50 persen dari kondisi normal.
Menurutnya tingginya harga beras saat ini menjadi salah satu faktor sepinya pembeli beras ke pasar.
“Saat ini daya beli masyarakat untuk beras menurun , hal ini terjadi sejak kenaikan harga beras secara bertahap ,” katanya ditemui Senin 20 november 2023.
Pendapatan pedagang beras pun ikut menurun tentunya kira-kira 50 persen, bukanya ikut naik seperti harga beras.
Karena melemahnya daya beli masyarakat, pedagangpun tidak berani belanja beras untuk dagangan terlalu banyak.
Dirinya berharap kepada pemerintah agar bisa mengembalikan harga beras ke harga normal sehingga daya beli normal dan pendapatan pedagang bisa meningkat lagi.
Saat ini harga beras tergolong stabil bahkan sempat ada penurunan harga namun hanya Rp 100.
“Untuk beras saat ini mengalamin kenaikan lagi dari harga Rp 350.000 naik jadi Rp 365.000 per zak 25 kilogram,” imbuhnya.
Sedangkan harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp 315.000 per zak sudah sepekan tidak ada kenaiukan maupun penurunan.
Beras jenis mentik Rp 350.000 ribu per zak dan, jenis bramo Rp 375.000 per zak. Sementara pembeli beras, Habibah mengatakan karena harga beras mahal maka pembelianya dikurangi.
“Biasanya 10 kilo sekarang cukup 5 kilogram sebab uangnya bisa beli kebutuhan lain,” ungkapnya.