BATANG, AYOSEMARANG.COM - Sejumlah admin media sosial (medsos) dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dikumpulkan Pemerintah Kabupaten Batang.
Pengumpulan tersebut sebagai upaya untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2024, dan berperan aktif dalam menjaga kondusivitas wilayah.
Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto menyampaikan, pengumpulan admin medsos untuk mengintensifkan kerjasama dalam pemantauan Pemilu 2024.
“Pemantauan akan intens kami lakukan bersinergi dengan Humas Polres, Kesbangpol dan Bawaslu, demi menciptakan kondisi politik yang aman dan nyaman,” katanya,usai membuka Sosialisasi Peran Media Sosial dan KIM, di ruang Ujungnegoro, Bapelitbang Batang, Kabupaten Batang, Rabu 22 November 2023.
Ia mengakui media sosial punya peran yang lebih dekat dan didengar oleh masyarakat. Maka menjelang tahun politik ini para admin media sosial dan KIM harus bisa menyaring setiap informasi yang diterima, sebelum dibagikan kembali kepada publik.
“Serap dulu informasi yang tidak berpotensi menimbulkan konflik, menyebarkannya secara santun, sehingga masyarakat ikut tercerdaskan dari setiap kabar yang diperoleh,” tegasnya.
Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata juga menekankan melakukan pencegahan lebih efektif jika dilakukan sejak awal.
"Saya harap para admin medsos menggunakan akal pikirannya sebelum menyebarkan kembali info yang didapat,"kata Agung.
Setiap kali menyebarkan kabar kata Dia, harus memiliki batasan-batasan nilai.
"Semua harus beretika karena kita hidup di negara hukum,” terangnya.
Ia tidak menampik, bahwa tiap tahun politik pasti akan bermunculan kampanye hitam. Oleh karena itu, langkah yang harus dilakukan dengan mengantisipasi agar perilaku tidak baik itu tidak ditelan mentah-mentah oleh warganet.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Batang, AKP Busono memastikan, tim Siber bentukan Polres secara intensif melakukan patroli di dunia maya. Apabila ditemukan konten-konten bernuansa kampanye hitam, segera akan ditindaklanjuti.
“Pemantauan diintensifkan di platform Tik Tok, Facebook dan Instagram yang mayoritas dimanfaatkan admin medsos,” jelasnya.
AKP Busono memyebut belum ditemukan pelanggaran penggunaan medsos oleh para admin.