SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mendapatkan penghargaan kategori Government Officer for Healthcare and Stunting Eradication Initiatives dalam acara malam penganugerahan People of The Year 2023 di Grand Studio Metro TV, Jumat 24 November 2023.
Penghargaan tersebut menjadi bukti adanya komitmen dan perhatian serius yang ditunjukkan Mbak Ita, sapaan akrab wali kota dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan persoalan stunting di Kota Semarang.
Usai menerima penghargaan, Mbak Ita menyampaikan bahwa raihan penghargaan tersebut karena dukungan dan gerak bersama dari stakeholder maupun masyarakat di Kota Semarang. Dirinya juga optimis pada tahun 2024 kota Semarang akan menjadi kota dengan zero stunting.
Baca Juga: Diusulkan Naik 3,15 Persen! Segini Besaran UMK Kota Sukabumi 2024 Tahun Depan
“Kami atas nama pemerintah kota Semarang, saya mewakili karena semua adalah konsep bergerak bersama. Dan tentunya dengan diberikan penghargaan akan menjadikan motivasi kami semua, dan kami targetkan Insya Allah 2024 nanti zero stunting,” ujar Mbak Ita.
Raihan yang didapat oleh Mbak Ita tersebut mendapat tanggapan positif dari Pakar Gizi di Semarang, Dr. Fitriyono Ayustaningwarno S.Tp M.Si yang juga merupakan Dosen Departmen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Fitriyono menuturkan Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Mbak Ita memang memiliki berbagai macam program untuk terkait dengan stunting ini.
"Jadi memang perhatian pemerintah di bidang penanganan stunting ini penting sekali karena apabila hanya ada arahan dari Presiden, tetapi kalau tidak difollow up dari Pemerintah Kota maka pendekatan yang dilakukan bisa tidak maksimal. Kita sangat bahagia sekali dan mendukung terkait dengan program-program yang diluncurkan oleh Mbak Ita daan jajarannya. Hal itu membuktikan bahwa perhatian beliau terhadap stunting ini memang serius dibandingkan daerah-daerah lainnya yang masih kurang," paparnya.
Baca Juga: Pemkot Usulkan UMK 2024 Semarang Sebesar 6 Persen, Ini Kenaikan Jumlahnya, di Atas Rp 3 Juta
Lebih lanjut, Fitriyanto menjelaskan ada banyak upaya dari Pemerintah Kota Semarang untuk mengentaskan stunting. Dalam hal ini, pemkot juga melakukan kerjasama dengan berbagai stakeholder baik bersama OPD, pengusaha, asosiasi hotel, perkumpulan jasaboga, CSR dan organisasi pemerintahan.
Dari berbagai jenis program kerjasama tadi ada yang diapresiasi penuh oleh Fitriyanto yakni Rumah Gizi, Rumah Pelita sampai Cempaka.
Untuk Cempaka yang merupakan kerja sama pemerintah kota dengan hotel-hotel dan perusahaan yang ada di Semarang untuk menggunakan makanan-makanan yang ada di hotel tersebut untuk penanganan stunting.
Begitu pula dengan Rumah Gizi yang digunakan untuk tulang punggung penanganan stunting. Jadi masyarakat atau anak-anak yang terindikasi stunting secara langsung dirujuk ke rumah gizi tersebut untuk diberi edukasi dan juga penanganan medis secara langsung terkait dengan stunting.
Baca Juga: UMK Kulonprogo 2024 Diusulkan Naik 7,67 Persen? Gajian per Bulan Bisa Sentuh Rp2,2 Juta Lur!